TEMPO.CO, Jakarta - Pembentukan koalisi Partai NasDem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) makin menunjukkan titik terang setelah sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Namun masih ada ganjalan soal cawapres pendamping Anies.
Setelah menyepakati cawapres, rencananya ketiga partai akan mendeklarasikan koalisi. Adapun Partai NasDem mengusulkan deklarasi koalisi digelar pada 10 November, sehari sebelum ulang tahun NasDem.
“Itu baru usulan (10 November), belum mendapat persetujuan semua pihak,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, kepada Tempo, Selasa, 25 Oktober 2022.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, menyebut deklarasi koalisi pada November bisa tercapai sepanjang ketiga partai menyepakati soal cawapres. Jika tidak, kata dia, deklarasi bisa saja mundur.
“Sepanjang mau rasional bisa. Tapi kalau nggak rasional ya bisa mundur. Tidak apa, kita sabar saja namanya politik,” kata Andi kepada Tempo di Kantor DPP Partai Demokrat, Selasa, 25 Oktober 2022.
Demokrat klaim AHY punya elektabilitas yang memadai
Nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, disodorkan sebagai cawapres. Menurut Andi, AHY sudah memiliki modal elektabilitas. Sejak 2018, kata dia, elektabilitas AHY sebagai cawapres sudah lumayan besar.
“Mas AHY punya elektabilitas. Kita bukan memaksakan Mas AHY, tapi karena AHY ada daya dorong untuk menang. Sejak 2018 elektabilitas cawapresnya sudah lumayan besar. Itu yang mempengaruhi,” kata Andi.
Andi menjelaskan, sosok cawapres bagi Anies menjadi krusial mengingat hingga saat ini belum ada bakal capres yang meraih suara di atas 30 persen. Dia menyebut di sinilah AHY bisa membantu mendongkrak kantong suara Anies.
“Kalau masih di bawah 30 persen, wakil itu menentukan. Itu sudah rumus lah. Sekarang tinggal wakil mana yang punya elektabilitas?,” kata dia.
Adapun Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, menyebut partainya menghormati aspirasi Partai NasDem yang mengusulkan deklarasi 10 November. Kendati demikian, ia mengingatkan jika tanggal tersebut belum disepakati.
“10 November adalah harapan, belum sampai pada keputusan. Kami hormati aspirasi NasDem. Tentu akan kami bawa ke Majelis Syura karena mekanisme di PKS keputusan dan deklarasi ada di sana,” kata Kholid.
Baca: Cawapres Anies Alot: NasDem Sorongkan Figur Non-Parpol, PKS dan Demokrat Ingin Kader