TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi menyebut calon presiden atau capres yang bakal menggantikan dirinya bakal memiliki segudang tugas dan tantangan akibat krisis ekonomi global. Apa lagi, Jokowi menyebut dalam beberapa tahun ke depan diprediksi dunia akan gelap akibat krisis ini.
"Oleh sebab itu, betul-betul pemimpin ke depan harus kita pilih yang memiliki jam terbang yang tinggi," ujar Jokowi saat berpidato di acara HUT Ke-58 Partai Golkar di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Oktober 2022.
Jokowi menjelaskan saat ini sudah ada 14 negara yang menjadi "pasien" International Monetary Fund (IMF) karena mengalami kesulitan ekonomi dan membutuhkan bantuan. Selain itu, ada 28 negara yang sudah antre di depan pintu IMF menunggu giliran mendapatkan bantuan.
Lebih lanjut, Jokowi menganalogikan capres sebagai seorang pilot. Ia meminta agar masyarakat tidak memilih pilot yang memberikan penawaran tak masuk akal hanya untuk bisa dipilih menyopori pesawat.
Penawaran tak masuk akal itu seperti memindahkan semua penumpang ke kelas bisnis dan juga memberikan seluruh penumpang diskon tiket. Menurut Jokowi, tawaran pilot itu sangat menarik tapi tidak masuk akal.
Jokowi meminta agar masyarakat mewaspadai pilot alias capres dengan tawaran serupa. Sebab, para capres seperti itu, kata Jokowi, biasanya terpilih karena masyarakat kurang informasi dan berdasarkan emosi semata.
"Sebetulnya tawarannya tidak masuk akal, sudah diberikan kelas bisnis semua, kemudian tiketnya didiskon, menarik sekali tapi tidak masuk akal," kata Jokowi.
Presiden tidak menjelaskan rinci sosok capres yang dianalogikan sebagai pilot tersebut. Namun, Jokowi merasa harus menyampaikan analogi yang didapatkannya setelah membaca artikel di laman National Daily itu.
"Silakan terjemahkan sendiri, karena Bapak Ibu sekalian, Presiden itu seperti pilot, penumpangnya banyak sekali, seluruh rakyat Indonesia dan pilpres itu memilih pilot dan kopilot. Ini yang tidak mudah sekarang ini," kata Jokowi.
Sampai sekarang terdapat beberapa nama yang menyatakan diri siap maju sebagai capres 2024. Mereka antara lain Anies Baswedan yang diusung Partai NasDem, Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra, Airlangga Hartarto yang diusung Partai Golkar, Muhaimin Iskandar yang diusung PKB, dan Ganjar Pranowo yang diusung PSI.
Presiden Jokowi sendiri sempat memberi sinyal akan mendukung salah satu calon presiden yang akan maju pada Pilpres 2024. Hal itu dia tegaskan dalam berbagai pertemuan dengan kelompok relawan. Namun hingga saat ini, Jokowi belum menentukan siapa calon yang akan dia usung.