Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bantah Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan Batal karena Intimidasi, TGIPF: Neneknya Keberatan

image-gnews
Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Armed Wijaya memberikan keterangan kepada wartawan usai proses rekonstruksi di Polda Jatim, Surabaya, Rabu 19 Oktober 2022. ANTARA/Willy Irawan
Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Armed Wijaya memberikan keterangan kepada wartawan usai proses rekonstruksi di Polda Jatim, Surabaya, Rabu 19 Oktober 2022. ANTARA/Willy Irawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Gabungan Independen Pencarian Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan membantah kabar adanya intimidasi kepada keluarga korban. Deputi Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenkopolhukam RI, Irjen Armed Wijaya, berkata berita mengenai intimidasi kepada keluarga korban tragedi tersebut tidak benar adanya.

Armed yang mewakili Kemenkopolhukam menjelaskan penarikan ekshumasi dan autopsi murni karena permintaan dari pihak keluarga. Alasannya, nenek korban keberatan jika harus ada penggalian makam kembali kedua cucunya.

"Mereka jelaskan karena faktor orang tua atau ibunya mas Devi (nenek korban) yang tidak setuju dilakukan ekshumasi," kata Armed yang dihubungi Tempo pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Temuan tersebut diketahui pasca TGIPF yang menyambangi rumah keluarga Devi Athok guna mengkonfirmasi kebenaran adanya isu intimidasi dari polisi. Hasilnya, TGIPF mendapati tidak adanya intimidasi kepada keluarga korban.

"Penjelasan langsung yg kita dengar dari kel korban ternyata tidak ada intimidasi, murni kepitusan dari pihak kel korban. Hal ini didukung data surat yg diketahui oleh saksi-saksi dari camat dan yang lain," ujar dia.

TGIPF masih menunggu keputusan final keluarga 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Federasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) menyebut DA merasa terintimidasi oleh kehadiran beberapa anggota polisi ke rumahnya secara terus menerus. DA sendiri merupakan ayahanda dari dua orang anaknya yang menjadi korban Kanjuruhan berinisial NDR dan NDA.

Pada mulanya, DA setuju untuk dilakukan otopsi jenazah kepada dua anaknya tersebut pada 10 Oktober 2022 lalu. Pasca pernyataan setuju tersebut, KontraS menyebut sejumlah polisi mendatangi rumah DA setiap hari dan meminta menarik persetujuan otopsi jenazah anaknya. Pada akhirnya, DA puny mencabut ketersediaan otopsi jenazah kedua anaknya pada 17 Oktober 2022.

Terkait kelanjutan proses ekshumasi, Armed mengatakan keputusannya kini berada di pihak keluarga korban. Ia berkata TGIPF saat ini sedang menunggu keputusan final dari keluarga korban.

"Kita tunggu 1 atau 2 hari keluarga lagi musyawarah," ujar dia menjelaskan.

Baca: Korban Tragedi Kanjuruhan Batalkan Ekshumasi Jenazah karena Terintimidasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

23 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.


Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

3 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

3 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)


Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

6 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.


Ahli Psikologi Forensik Ragu Brigadir RA Bunuh Diri, Polisi Dinilai Terlalu Cepat Menyimpulkan

8 hari lalu

Konferensi Pers di Polres Metro Jakarta Selatan, pada Senin, 29 April 2024, mengenai kasus Brigadir RA yang tewas di dalam mobil Alphard, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Ahli Psikologi Forensik Ragu Brigadir RA Bunuh Diri, Polisi Dinilai Terlalu Cepat Menyimpulkan

Ahli psikologi forensik mengatakan polisi seharusnya melakukan autopsi psikologis terhadap jenazah Brigadir RA untuk memastikan penyebab kematian.


Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

8 hari lalu

Konferensi Pers di Polres Metro Jakarta Selatan, pada Senin, 29 April 2024, mengenai kasus Brigadir RA yang tewas di dalam mobil Alphard, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.


Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

9 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

Isi SMS antara istri dan Brigadir RA akan dirilis oleh Polres Metro Jakarta Selatan kepada publik.


3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

10 hari lalu

Tangkapan layar - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat membuka
3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah petuah kepada kadernya. Menekankan kadernya jangan bohong. Apa petuah lainnya?


Hasil Autopsi Park Bo Ram Dirilis, Jenazah akan Dimakamkan Dua Hari Lagi

22 hari lalu

Park Bo Ram. Foto: Instagram/@xanadu_ent_official
Hasil Autopsi Park Bo Ram Dirilis, Jenazah akan Dimakamkan Dua Hari Lagi

XANADU Entertainment, agensi Park Bo Ram menyampaikan hasil autopsi atas jenazah artisnya untuk mengetahui penyebab kematiannya.


BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

30 hari lalu

Unggahan BEM UI di Instagram pad 26 Maret 2024. Instagram/bemui_official
BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

Ini berawal saat BEM UI mengunggah kritik yang menyoroti kasus penganiayaan warga di Papua oleh aparat.