TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan akan memberikan trauma healing kepada korban tragedi Kanjuruhan, pemain Arema, dan tenaga medis sebagai bentuk pemulihan.
"Pemulihan terhadap korban dan keluarga korban, ini soal trauma dan sebagainya, trauma inikan bukan hanya pada korban tapi pemain Arema juga trauma, tenaga medis juga begitu, tadi kami meminta kepada pssi juga berkomitmen akan memberikan trauma healing sebagai bagian dari pemulihan," kata Beka di Komnas HAM Jakarta Pusat, Kamis, 13 Oktober 2022.
Lebih lanjut, Beka menuturkan belum memastikan bentuk trauma healing yang akan diberikan. Ia menjelaskan dalam pemulihan yang akan dilakukan baru sebuah komitmen antara Komnas HAM dan PSSI.
"Kita belum sampai pada detail-detail seperti itu. Ini kan baru komitmen, nanti kita ukur dulu komitmennya, itu ya, baru ngomong terus langsung dievaluasi kan repot juga kita," ujar Beka.
Sementara itu, Beka tidak menjelaskan adanya trauma yang dialami oleh Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). Ia menyampaikan, bahwa Komnas HAM masih mendalami dampak yang dialami oleh APPI yaitu kesehatan mental, fisik, dan beban pertandingan yang cukup padat.
"Jadi bukan, pengalaman, pengalaman sebagai pemain, misalnya naik kendaraan taktis seperti apa begitu. Terus bagaimana kemudian dampak misalnya main sore sama main malam terhadap kesehatan mental, terus kemudian juga kesehatan fisik, apalagi beban pertandingannya agak padat, misalnya dalam seminggu bisa dua sampai tiga kali pertandingan, itu yang kami dalami dari teman-teman APPI," jelasnya.
MUH RAIHAN MUZAKKI
Baca: Pagi Ini, Presiden Jokowi Bakal Terima Laporan Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan dari TGIPF