Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rumah Sakit Sanglah Gelar Ritual Pelepasan Jenasah Korban Bom

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Denpasar:Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar, Bali, Kamis siang melakukan upacara pralina atau pelepasan untuk memutuskan hubungan jenasah korban bom Bali dengan rumah sakit dan pemerintah. Upacara ritual Hindu yang dipimpin Ida Pedanda Wayahanbun dari Grya Sanur, Pejeng-Gianyar, itu dilaksanakan terhadap enam jenasah sisa identifikasi Tim Forensik Bom Bali. Keenam korban tersebut adalah Ketut Sumerawat, Made Mertana, Kadek Ngartina, Nyoman Mawa, Made Sujana, dan Gde Badrawan. Upacara ritual pralina yang diikuti dengan proses kremasi itu dibagi dua tahap. Pertama, jenazah Ketut Sumerawat asal Desa Sawan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng dan Made Mretana asal Marga-Tabanan dilaksanakan Kamis. Kedua, empat jenazah lainnya, Kadek Ngartina, Nyoman Mawa, Made Sujana, dan Gde Badrawan dikremasi Jumat (24/1). Direktur Rumah Sakit Sanglah, dr. Lanang Rudiartha, mengemukakan kapasitas alat kremasi di krematorium Mumbul, Nusa Dua, memiliki kapasitas dua mayat dengan kemampuan dua jam. Karena waktunya tidak mengizinkan, hari ini hanya dua jenasah. Besok dilanjutkan empat jenasah, mulai pagi, kata dia Kamis (23/1) sore. Menurut dia, upacara pralina ini sudah mendapatkan persetujuan dari pihak sulinggih dan keluarga korban. Pihak rumah sakit dan pemerintah ingin segera mengakhiri persoalan korban atau jenasah yang masih berada di kamar mayat, kata dia, karena pihak keluarga tidak mengambilnya dengan alasan sudah melakukan upacara di rumahnya masing-masing. Alasan tersebut juga disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Bali, I Gede Nurjaya. Dengan upacara pralina tersebut, artinya hubungan khususnya jenasah korban bom Bali antara pihak rumah sakit dan pemerintah dengan keluarga korban terputus. Hubungan di sini lebih ke sifat antara skala dan niskala, katanya. Menurut kepercayaan Hindu di Bali, Nurjaya menjelaskan, pembakaran jenazah harus disertai dengan upacara ritual. Demikian juga terhadap enam jenasah yang tidak diambil keluarganya di Rumah Sakit Sanglah dengan alasan sudah dilakukan upacara ritual di rumahnya masing-masing. Prosesi pralina jenasah tersebut diawali dengan upacara penyucian oleh Ida Pedanda Wayahanbun dan dilanjutkan persembahyangan bersama yang intinya mengantarkan korban ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi. Kemudian dilanjutkan proses kremasi. Puncak acaranya akan dilakukan Sabtu (25/1) di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Bali, berupa nganyut atau larung dan prosesi pegatan atau pemutusan hubungan antara pihak rumah sakit dan jenasah yang selama ini disimpan di sana. (Alit Kertarahardja-Tempo News Room)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

4 menit lalu

Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. kip-kuliah.kemdikbud.go.id
Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.


Film Possession: Kerasukan, Angkat Klenik Lokal dan Isu Kesetaraan, Tayang Empat Hari Lagi

9 menit lalu

Poster film Possession: Kerasukan. Foto: Instagram Falcon Pictures.
Film Possession: Kerasukan, Angkat Klenik Lokal dan Isu Kesetaraan, Tayang Empat Hari Lagi

Possession: Kerasukan sendiri diadaptasi dari film Prancis berjudul sama Possession yang dibuat pada 1981.


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

11 menit lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

27 menit lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.


Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Absen, Pertamina Enduro Ditekuk Popsivo Polwan

29 menit lalu

Jakarta Popsivo Polwan. (PBVSI/Proliga)
Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Absen, Pertamina Enduro Ditekuk Popsivo Polwan

Tim putri Jakarta Popsivo Polwan berhasil mengalahkan Jakarta Pertamina Enduro, yang tak diperkuat Gia, dengan skor 3-0 dalam lanjutan Proliga 2024.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

29 menit lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.


Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

41 menit lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.


Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

45 menit lalu

Massa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) menggelar aksi bersama Desa Jilid III di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024. Dalam aksi tersebut mereka menuntut DPR RI untuk mengesahkan revisi UU Desa yang diantara tuntutannya ialah penambahan masa jabatan dari 6 tahun menjadi 9 tahun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa, yang mencakup Kepala Desa.


Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

53 menit lalu

Xiumin EXO saat menyapa penggemar di konser Saranghaeyo Indonesia 2024 di Ancol, Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: TEMPO| Raden Putri.
Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

Xiumin kemudian menyapa penonton dari balik layar. "Hey, yo! Halo," kata dia. Seketika sorakan penonton kembali menggema dan memenuhi ruangan.


Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

56 menit lalu

Penyerahan lukisan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Prabowo Subianto, sebagai penghargaan sebagai Capres terpilih dalam Pemilu 2024, dalam acara Buka Bersama (Bukber) Partai Demokrat, pada Rabu, 27 Maret 2024 di St. Regis, Setiabudi, Jakarta Selatan. TEMPO/Adinda Jasmine
Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.