TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Bripka Ricky Rizal, Erman Umar menanggapi pernyataan Pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bahwa tidak ada perintah penembakan. Ia mengungkapkan ada perintah penembakan kepada kliennya dari Ferdy Sambo. Perintah tersebut disampaikan Sambo untuk Ricky namun ditolak olehnya.
"Kalau Ricky Rizal suruh nembak kan. Iya (nembak langsung). Artinya kamu berani, karena dia (Yosua) sudah melecehkan ibu, kamu berani nggak nembak? 'nggak, saya nggak berani' 'saya nggak kuat mental', kan itu dari Rizal kan itu," kata Erman daat dihubungi Kamis 13 Oktober 2022.
Erman mengungkapkan sempat ada perselisihan saat itu. Ferdy Sambo sempat menyuruh Bripka Ricky Rizal untuk mem-back up jika ada perselisihan.
"Iya. Memang ada dispute, kalau Sambo saya nembak itu, ada lagi seolah-olah menyampaikan 'kalau si Josua melawan, kamu back up saya' gitu," ujarnya.
Perintah Sambo ke Richard
Meski begitu, Erman mengungkapkan bahwa kliennya tidak mengetahui ihwal perintah 'Hajar Chard' yang disampaikan Ferdy Sambo kepada Richard Eliezer atau Bharada E.
"Nggak tahu (perintah penembakan kepada Richard). Nggak mungkin juga menolak untuk panggil (Richard) ke atas 'kamu tolong panggil si Richard'. Tapi kan dia masih galau di bawah kan," katanya.
Sebelumnya, Pengacara Putri Candrawathi, Febri Diansyah mengungkapkan saat Konferensi Pers di Hotel Erian, Jakarta tidak ada perintah penembakan untuk Bharada E kepada Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Febri mengklaim Ferdy Sambo saat hari penembakan hanya meminta Richard menghajar Yosua, bukan menembak.
"Memang ada perintah FS pada saat itu, yang dari berkas yang kami dapatkan itu perintahnya adalah 'hajar, Chad', namun yang terjadi adalah penembakan pada saat itu," kata Febri saat konferensi pers, Rabu 12 Oktober 2022.
Febri mengungkapkan Ferdy Sambo sempat dibuat panik saat Bharada Richard atau Bharada E malah menembak Yosua. Saat kejadian pun Sambo sempat memerintahkan ajudannya memanggil ambulans setelah penembakan terjadi.
"FS kemudian panik dan meminta memerintahkan ADC. Jadi sempat memerintahkan ADC untuk melakukan memanggil ambulans dan kemudian FS menjemput Ibu Putri dari kamar dengan mendekap wajah bu Putri agar tidak melihat peristiwa dan kemudian memerintahkan RR mengantar Ibu Putri ke rumah Saguling. Ini adalah fase pertama rangkaian peristiwa," kata Febri.
Baca: Dakwaan Ferdy Sambo: Putri Candrawathi Telepon Soal Kejadian di Magelang