Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Paru Sebut Efek Gas Air Mata Bisa Berakibat Fatal pada Kondisi Tertentu

Editor

Amirullah

image-gnews
Sejumlah suporter klub sepak bola berkumpul saat doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruha di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa 4 Oktober 2022. Acara yang dihadiri oleh ribuan suporter dari PSIM Yogyakarta, PSS Sleman, Persiba Bantul, dan Persis Solo itu sebagai bentuk solidaritas atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang merenggut banyak korban. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Sejumlah suporter klub sepak bola berkumpul saat doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruha di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa 4 Oktober 2022. Acara yang dihadiri oleh ribuan suporter dari PSIM Yogyakarta, PSS Sleman, Persiba Bantul, dan Persis Solo itu sebagai bentuk solidaritas atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang merenggut banyak korban. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto mengatakan gas air mata bisa berdampak fatal bahkan kematian dalam kondisi tertentu dan terhadap komorbid paru.

Dr. dr. Agus Dwi Susanto mengatakan kondisi berbahaya dapat muncul saat gas air mata terhirup dengan konsentrasi tinggi dan dalam ruangan padat atau pada ruangan berventilasi buruk. 

“Risiko kematian dilaporkan terjadi pada beberapa kasus akibat terjadinya gagal pernapasan dan respiratory distress,” kata Agus Dwi Susanto saat dihubungi, Selasa, 11 Oktober 2022.

Ia menjelaskan risiko kematian lebih tinggi akibat gas air mata terjadi pada mereka yang mempunyai komorbid paru seperti asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Selain itu, laporan kasus kematian karena gas air mata karena terhirup konsentrasi tinggi dalam ruangan ventilasi buruk.

Tiga Faktor

Dampak fatal gas air mata juga disampaikan Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Tjandra Yoga Aditama. Ia mengatakan dampak gas air mata akan tergantung dari tiga hal. Pertama, seberapa besar dosis gas air mata yang terkena pada seseorang.

“Semakin besar paparannya tentu akan semakin buruk akibatnya,” kata Tjandra saat dihubungi, Selasa, 11 Oktober 2022.

Kedua, dampak juga akan tergantung dari kepekaan seseorang terhadap bahan di gas air mata itu, serta kemungkinan ada gangguan kesehatan tertentu pada mereka yang terpapar. Ketiga, dampak akan tergantung dari apakah paparan ada di ruang tertutup atau ruang terbuka, demikian juga bagaimana aliran udara yang membawa gas beterbangan.

“Adapun dampak akan tergantung dari jenis dan beratnya komorbid, berapa banyak gas air mata yang terhirup, berapa lama terhirupnya dan lain-lain,” katanya.

Tjandra menjelaskan beberapa bahan kimia yang digunakan pada gas air mata, yakni chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA) dan dibenzoxazepine (CR). 

“Gas air mata secara umum dapat menimbulkan dampak pada kulit, mata dan paru, serta saluran napas,” ujarnya

Selain itu, gejala akut di paru dan saluran napas dapat berupa dada berat, batuk, tenggorokan seperti tercekik, batuk, bising mengi, dan sesak napas. Pada keadaan tertentu dapat terjadi gawat napas atau respiratory distress

“Masih tentang dampak di paru, mereka yang sudah punya penyakit asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) maka kalau terkena gas air mata maka dapat terjadi serangan sesak napas akut yang bukan tidak mungkin berujung di gagal napas atau respiratory failure,” kata Tjandra.

Selain di saluran nafas, gejala lain adalah rasa terbakar di mata, mulut dan hidung. Lalu dapat juga berupa pandangan kabur dan kesulitan menelan. Juga dapat terjadi semacam luka bakar kimiawi dan reaksi alergi. Meskipun dampak utama gas air mata adalah dampak akut yang segera timbul, ternyata pada keadaan tertentu dapat terjadi dampak kronik berkepanjangan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Hal ini terutama kalau paparan berkepanjangan, dalam dosis tinggi dan apalagi kalau di ruangan tertutup,” ujar profesor spesialis paru ini.

Tjandra mengungkapkan belum menemukan kajian ilmiah yang membahas dampak gas air mata kedaluwarsa. Tetapj ia mengatakan bahan kimia apapun yang disemprotkan di udara pasti punya dampak pada paru, mata, dan kulit.

“Dan yang paling mudah tentu ditanyakan pada supporter di Kanjuruhan, apakah mereka merasakan dampak di mata dan saluran napas mereka waktu di semprot bahan "kedaluwarsa" itu,” kata dia.

Klaim Polri

Sebelumnya, Polri mengakui penggunaan gas air mata yang telah kedaluwarsa dalam Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Meski begitu, mereka mengklaim bahwa gas air mata yang telah kadaluarsa itu tidak berbahaya.

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan senyawa dalam gas air mata berbeda dengan makanan. Ia menjelaskan bahwa jika gas air mata memasuki masa kedaluwarsa, maka kadar zat kimianya justru semakin menurun.

"Jadi kalau sudah expired justru kadarnya dia berkurang zat kimia, kemudian kemampuannya juga akan menurun," kata Dedi dalam konferensi pers di Gedung TNCC Mabes Polri, Senin, 10 Oktober 2022.

Dedi pun menunjukkan 3 jenis peluru gas air mata yang ditembakkan pada saat kejadian, yaitu peluru berwarna hijau, biru dan merah.

Dedi menjelaskan 3 jenis peluru gas air mata tersebut memiliki kandungan dan fungsi yang berbeda-beda. Peluru berwarna hijau, menurut dia, hanya menyebarkan asap putih, sementara peluru berwarna biru memiliki kadar gas air mata yang sifatnya sedang. Sedangkan yang merah adalah untuk mengurai massa dalam jumlah besar. Dedi tidak mengungkapkan gas air mata jenis apa yang ditembakkan saat tragedi Kanjuruhan.

"Semua tingkatan ini saya sekali lagi saya bukan expert-nya saya hanya bisa mengutip para pakar menyampaikan yah CS atau gas air mata dalam tingkatannya tertinggi pun tidak mematikan," ujarnya.

Dedi mengungkapkan dari penjelasan para ahli dan dokter spesialis yang menangani para korban, diketahui tidak ada korban yang meninggal akibat gas air mata. Ia mengklaim kematian para korban tragedi Kanjuruhan adalah karena kehabisan oksigen karena berdesak-desakan.

EKA YUDHA SAPUTRA | HAMDAN CHOLIFUDIN ISMAIL

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ekshumasi, Bongkar Kasus Kematian Brigadir Yosua, Dante Anak Artis Tamara, dan Korban Tragedi Kanjuruhan

10 Februari 2024

Penyidik Polda Metro Jaya melakukan ekshumasi makam anak artis Tamara Tyasmara, Raden Adante Khalif Pramudityo alias Dante, 6 tahun, di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut Cilandak, Jakarta Selatan pada Selasa, 6 Februari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Ekshumasi, Bongkar Kasus Kematian Brigadir Yosua, Dante Anak Artis Tamara, dan Korban Tragedi Kanjuruhan

Ekshumasi menguak beberapa kasus kematian antara lain terhadap Brigadir Yosua, korban tragedi Kanjuruhan dan terakhir kematian Dante.


Penampakan Drone Gas Air Mata untuk Pengamanan Pemilu 2024, Punya Jarak Lontar Hingga 40 Meter

4 Februari 2024

Pasukan TNI Pengendali Huru Hara, melaksanakan simulasi pengamanan terhadap aksi unjuk rasa melakukan tindakan anarkis, dalam rangka Apel Gelar pasukan TNI pada Pengamanan Pemilu Tahun 2024, di Lapangan Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 1 Februari 2024. Apel ini secara serentak dilaksanakan di seluruh Kodam di indonesia, dengan kekuatan sebanyak 446.219 personnel TNI diterjunkan dalam rangka mendukung pengamanan dan kelancaran penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024 berlangsung aman.TEMPO/Imam Sukamto
Penampakan Drone Gas Air Mata untuk Pengamanan Pemilu 2024, Punya Jarak Lontar Hingga 40 Meter

Kabaharkam Komjen Fadil Imran menggelar apel kesiapan pengamanan Pemilu 2024 di Semarang. Ditampilkan drone gas air mata.


Setahun Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan, Begini Kilas Balik Peristiwa 135 Orang Tewas di Stadion Kanjuruhan

17 Januari 2024

Personel Brimob bersiaga di area Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur, Senin, 16 Januari 2023. Polrestabes Surabaya mengerahkan 1.600 personel polisi untuk mengamankan jalannya persidangan perkara tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Setahun Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan, Begini Kilas Balik Peristiwa 135 Orang Tewas di Stadion Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Empat bulan kemudian dilakukan sidang perdana di PN Surabaya yang tertutup.


Kaleidoskop 2023 Olahraga: Gagal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Jangan Lupakan Tragedi Kanjuruhan

30 Desember 2023

Suporter Persebaya menyalakan lilin saat mengikuti doa bersama di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Senin 3 Oktober 2022. Doa bersama itu untuk para korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Kaleidoskop 2023 Olahraga: Gagal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Jangan Lupakan Tragedi Kanjuruhan

Berbagai peristiwa di dunia olahraga sepanjang 2023: Tragedi Kanjuruhan, gagal tuan rumah Piala Dunia U-20, penyelenggara Piala Dunia U-17.


Catatan Anies Baswedan dan Ganjar Soal Tragedi Kanjuruhan Saat Debat Capres, Bagaimana Penanganan Hukumnya?

16 Desember 2023

Suporter Arema FC (Aremania) meletakkan bunga di atas alas kaki para korban yang tertinggal di depan pintu tribun 11 Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa 4 Oktober 2022. Menurut sejumlah saksi mata korban terbanyak dalam tragedi Kanjuruhan berada di pintu tribun 11, 12, dan 13 yang saat kejadian pintu keluar tersebut terkunci sehingga penonton yang menghindari gas air mata tidak dapat keluar. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Catatan Anies Baswedan dan Ganjar Soal Tragedi Kanjuruhan Saat Debat Capres, Bagaimana Penanganan Hukumnya?

Penyelesaian kasus tragedi Kanjuruhan dinilai masih tidak memihak korban, hal itu diangkat Anies Baswedan dan Ganjar saat debat capres.


Doni Monardo Wafat, Ini Perannya Mengungkap Fakta Tragedi Kanjuruhan

4 Desember 2023

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
Doni Monardo Wafat, Ini Perannya Mengungkap Fakta Tragedi Kanjuruhan

Doni Monardo berperan dalam menemukan fakta bahwa banyak korban tragedi Kanjuruhan mengalami sesak napas. Ia menjadi anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan.


Israel Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Keluarga Tahanan Palestina yang Akan Dibebaskan

24 November 2023

Seorang petugas polisi perbatasan Israel menembakkan tabung gas pengendali massa, ketika warga Muslim Palestina mencoba mengadakan salat Jumat di jalan di luar Kota Tua Yerusalem, di tengah gencatan senjata sementara di Gaza antara Hamas dan Israel, di Yerusalem 24 November 2023. REUTERS/ Ammar Awad
Israel Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Keluarga Tahanan Palestina yang Akan Dibebaskan

Tentara Israel menembakkan gas air mata ke arah keluarga tahanan Palestina dan warga di pos pemeriksaan Beitunia, dekat Ramallah, Tepi Barat.


Polisi Gunakan Gas Air Mata Saat Bubarkan Supporter Gresik United, Aliansi Masyarakat Sipil Singgung Tragedi Kanjuruhan

20 November 2023

Kericuhan suporter Gresik United dengan pihak keamanan dalam pertandingan Liga 2 di Gresik.
Polisi Gunakan Gas Air Mata Saat Bubarkan Supporter Gresik United, Aliansi Masyarakat Sipil Singgung Tragedi Kanjuruhan

Aliansi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Kepolisian mengecam keras peristiwa penembakan gas air mata saat pembubaran supporter di lingkungan Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik pada 19 November 2023.


Liga 2: Kenapa Gas Air Mata Dipakai untuk Atasi Ricuh Suporter Gresik United? Begini Penjelasan Polisi

20 November 2023

Tangkapan layar sejumlah aparat berjaga di luar stadion usai pertandingan Liga 2 antara Gresik United dan Deltras FC di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Jawa Timur, Minggu sore, 19 November 2023. ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin
Liga 2: Kenapa Gas Air Mata Dipakai untuk Atasi Ricuh Suporter Gresik United? Begini Penjelasan Polisi

Polisi mengatakan terpaksa menembakkan gas air mata karena suporter yang semakin beringas usai laga Gresik United melawan Deltras FC pada laga Liga 2.


KontraS Ragukan Komitmen Penegakan Hukum dan HAM Cawapres Mahfud Md

20 Oktober 2023

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD menunjukkan dokumen pendaftaran di halaman kantor Komisi Pemilihan Umum, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Oktober 2023. TEMPO/Ihsan Reliubun
KontraS Ragukan Komitmen Penegakan Hukum dan HAM Cawapres Mahfud Md

Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya meragukan komitmen bakal calon wakil presiden Mahfud Md dalam urusan penegakan hukum dan hak asasi manusia/HAM.