TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan akan mulai rapat perdananya malam ini. Mahfud MD merupakan ketua dari tim tersebut.
Mahfud MD menyebut TGIPF baru akan rapat malam ini karena Keputusan Presiden tentang pembentukan tim itu baru akan diterbitkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini.
"(Agenda rapat) pertama ya memahami tugas sesuai dengan Keppres, lalu yang kedua akan memetakan dan mengidentifikasi masalah, yang ketiga bagi tugas, sesudah itu nanti kesimpulan," kata Mahfud di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Oktober 2022.
Mahfud menerangkan, mekanisme pembagian tugas itu berupa pemanggilan orang yang akan diperiksa hingga mendatangi tempat kejadian. Selain itu, akan ada anggota TGIPF yang berkoordinasi dengan FIFA, Polri, aparat desa, hingga memelajari aturan undang-undang.
"Presiden minta kalau bisa jangan sampai sebulan (pengungkapan kasusnya). Ya, nanti kita olah, kan kita harus menemui, melihat lapangan, menemui siapa yg menyaksikan, siapa yang memberi komando, jaringannya dengan siapa," kata Mahfud.
TGIPF ini dibentuk pada Senin kemarin dan akan dipimpin oleh Mahfud. Sementara kursi wakil ketua TGIPF dijabat oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali dan sekretaris TGIPF dijabat oleh mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum Nur Rochmad.
Untuk anggota TGIPF antara lain, Akademisi Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Sumaryanto, Pengamat Sepak Bola Akmal Marhali, Jurnalis Kompas Anton Sanjoyo, mantan Pengurus PSSI Nugroho Setiawan.
Kemudian mantan Kepala BNPB Doni Mornardo, Wakil Ketua Umum 1 KONI Mayjen (Purn) Suwarno, Mantwan Wakapolda Kalimantan Barat Irjen (Purn) Sri Handayani, mantan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif, dan mantan pemain Timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi setelah laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Dalam laga itu tuan rumah Arema FC menelan kekalahan 2-3. Kekalahan itu menyebabkan beberapa suporter turun dan masuk ke lapangan. Petugas keamanan dari Polri dan TNI kemudian menghalau para suporter yang masuk ke lapangan itu.
Aparat kepolisian kemudian meletupkan senjata gas air mata ke arah penonton. Akibatnya massa kocar kacir menuju satu titik keluar. Banyak yang meninggal karena terinjak injak penonton yang berebut untuk keluar stadion.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan jumlah korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan Malang sebanyak 125 orang. Listyo mengatakan sebelum dilakukan pembaruan, data yang disebutkan sebanyak 129 orang, namun setelah proses verifikasi diketahui ada data ganda.
Listyo menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap kejadian yang membuat ratusan orang meninggal dunia tersebut. Pihaknya akan melakukan investigasi secara tuntas peristiwa itu .
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca: Mahfud Md Sebut Kepres TGIPF Tragedi Kanjuruhan Terbit Hari Ini