Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sudah 3 Tahun Kematian Randi dan Yusuf Kardawi Mahasiswa Universitas Halu Oleo, Siapa Tanggung Jawab?

image-gnews
Sejumlah kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar aksi solidaritas di depan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis malam, 26 September 2019. Aksi solidaritas tersebut dilakukan untuk mendoakan almarhum Randi, salah satu mahasiswa Universitas Haluoleo yang tewas saat mengikuti demonstrasi di depan kantor DPRD Sulawesi Utara. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Sejumlah kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar aksi solidaritas di depan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis malam, 26 September 2019. Aksi solidaritas tersebut dilakukan untuk mendoakan almarhum Randi, salah satu mahasiswa Universitas Haluoleo yang tewas saat mengikuti demonstrasi di depan kantor DPRD Sulawesi Utara. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan mahasiswa dari sejumlah fakultas di Universitas Halu Oleo alias UHO, Kendari, Sulawesi Tenggara menggelar aksi demonstrasi sebagai bentuk peringatan tiga tahun tewasnya dua mahasiswa UHO pada tahun 2019, Senin, 26 September 2022.

Kedua mahasiswa UHO yang tewas tersebut adalah Randi dan Yusuf Kardawi. Keduanya tewas usai mengikuti demonstrasi menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana alias RKUHP  dan pelemahan KPK pada 26 September 2019, di depan gedung DPRD, Sulawesi Tenggara.

Sejauh ini, berdasarkan catatan Tempo, Randi diketahui tewas usai terkena tembakan dari salah satu anggota polisi. Sedangkan, Yusuf Kardawi ditemukan tewas dengan luka-luka berat di bagian kepala hingga mengalami pendarahan besar.

Sementara itu, demo peringatan tiga tahun tewasnya kedua mahasiswa tersebut berjalan cukup panas. Pasalnya, terdapat 10 oknum demonstran yang ditahan polisi karena diduga mengganggu ketertiban umum dan tidak segera membubarkan diri setelah ragam tuntutan diakomodasi oleh pihak kepolisian.

Fakta Kasus Tewasnya Mahasiswa UHO Randi dan Yusuf Kardawi

  • Penyebab Kematian

Merujuk laporan Tempo, Yusuf Kardawi tewas setelah mengalami luka parah di bagian kepala. “Saya ndak (tidak) berani lihat. Dokter bilang tengkorak kepalanya banyak yang terluka bahkan sampai isi kepala juga keluar,” kata Sitti Ratna, bibi Yusuf kepada Tempo saat itu.

Yusuf pun sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas dan masuk ruang ICU. Akan tetapi, sekitar pukul 21.30 WITA, Yusuf dikabarkan telah meninggal dunia akibat kehabisan darah.

Masih belum jelas apa yang membuat kepala Yusuf mengalami pendarahan besar, tetapi pihak kepolisian telah mengamankan beberapa bukti, seperti bongkahan batu dan rekaman CCTV.

Sementara itu, rekan Yusuf sesama mahasiswa, Randi, juga ditemukan tewas dengan sebutir peluru yang tertanam di dadanya. Berdasarkan hasil otopsi, ditemukan luka tembak selebar 2,1 sentimeter di tubuh Randi akibat peluru berdiameter 0,9 sentimeter. 

  • Proses Pengadilan Belum Sepenuhnya Tuntas

Usai kasus tewasnya dua mahasiswa UHO tersebar, tim investigasi dari Ombudsman Sulawesi Tenggara menyebut bahwa pihaknya telah menginterogasi 13 anggota kepolisian.

Setelah melalui rangkaian penyelidikan dan penyidikan, akhirnya hasil investigasi menemukan titik cerah. Dalam kasus penembakan Randi, satu polisi ditetapkan sebagai pelaku, yaitu Brigadir Abdul Malik. Pelaku ini dijatuhi hukuman selama empat tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada bulan Desember 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, kasus tewasnya Yusuf Kardawi akibat luka parah di kepala belum menemukan titik cerah. Kepala Subdirektorat II Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara, Kasman, mengaku bahwa timnya mengalami kesulitan dalam mengungkap kasus sebab sedikitnya saksi kunci dan barang bukti.

“Faktanya memang di TKP ada sebongkah batu dan ada bercak darahnya. Tapi batu ini belum bisa menjelaskan siapa pelakunya apakah polisi, massa, atau pihak lain,” kata Kasman.

Sementara itu, Ramlan ayah Yusuf mengaku telah ikhlas atas peristiwa yang menimpa anaknya, tetapi ia menuntut pihak terkait untuk mengungkap pelaku dan memberi hukuman seberat-beratnya.

Bahkan, setelah tiga kali berganti Kapolda Sulawesi Tenggara, Ramlan tak pernah patah semangat untuk menuntut keadilan bagi putranya.

“Ini sudah tiga Kapolda Sultra berganti, dan setiap ada pergantian saya pasti selalu meminta ke Kapolda  bagaimana kasus  anak saya. Saya bilang kasusnya harus tuntas karena ini bukan hanya tanggung jawab polisi  pada keluarga tapi pada masyarakat  secara keseluruhan yang menuntut keadilan,” ujar Ramlan. 

ACHMAD HANIF IMADUDDIN 

Baca: Jalan Gelap Kematian Yusuf Kardawi Mahasiswa yang Tolak Pelemahan KPK

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

10 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.


BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

1 hari lalu

Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Situs UB
BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.


Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

2 hari lalu

Ketua BEM Universitas Diponegoro (Undip) Farid Darmawan ketika ditemui di kompleks DPR Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Mei 2024. TEMPO/Defara
Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.


Sekretariat Presiden Kucurkan Bantuan untuk Korban Luka Saat Kunjungan Jokowi di Kabupaten Muna

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo di Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin, 13 Mei 2024. Foto: Vico - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sekretariat Presiden Kucurkan Bantuan untuk Korban Luka Saat Kunjungan Jokowi di Kabupaten Muna

Seorang warga Kabupaten Muna terluka kejatuhan dahan pohon saat helikopter superpuma yang ditumpangi Presiden Jokowi mendarat di alun-alun.


Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto Sekretariat Presiden
Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

Asisten Intelijen Komandan Paspampres mengatakan pengamanan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, sudah sesuai prosedur.


5 Fakta soal Seorang Pria di Konawe Tiba-tiba Hampiri Jokowi dari Belakang

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto Sekretariat Presiden
5 Fakta soal Seorang Pria di Konawe Tiba-tiba Hampiri Jokowi dari Belakang

Seorang pria di Konawe, Sultra, secara mendadak menghampiri Jokowi dari belakang. Berikut sederet faktanya.


Kronologi Pria di Konawe Merangsek saat Wawancara Jokowi

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto Sekretariat Presiden
Kronologi Pria di Konawe Merangsek saat Wawancara Jokowi

Istana Kepresidenan menjelaskan kronologi seorang pria yang menerobos sesi wawancara media dengan Jokowi


Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

4 hari lalu

Ketua sementara KPK, Nawawi Pomolango, berjalan keluar, dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. Nawawi Pomolango, menyatakan akan meminta penjelasan Kepala Biro Hukum KPK terkait argumen dalil yang dijadikan dasar pertimbanngan hakim atas kekalahan KPK menghadapi praperadilan yang diajukan tersangka pengurusan Administrasi Hukum Umum di Kementerian Hukum dan HAM RI Direktur Utama PT. Citra Lampia Mandiri, Helmut Hermawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. TEMPO/Imam Sukamto'
Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.


Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

4 hari lalu

Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. kip-kuliah.kemdikbud.go.id
Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

Apakah mahasiswa penerima KIP Kuliah masih harus membayar UKT atau SPP per semester?


Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro Senilai Rp 1,57 Triliun di Konawe Sultra

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro, Kab. Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto Tangkap Layar Tayangan Langsung Sekretariat Presiden
Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro Senilai Rp 1,57 Triliun di Konawe Sultra

Presiden Jokowi mengharapkan pembangunan bendungan Ameroro dapat bermanfaat mencegah krisis air hingga mereduksi banjir.