TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) hari ini bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, dan membahas sejumlah pengembangan sepak bola amputasi di Tanah Air lewat kompetisi lokal. Mereka meminta Jokowi bersedia menggelar Piala Presiden, layaknya kompetisi yang digelar untuk klub-klub BRI Liga 1.
"Tadi kami usul juga sebetulnya ke Pak Presiden terkait kesetaraan, jadi kami mau ada juga nih Piala Presiden," kata Ketua Umum PSAI Yudhi Yahya saat ditemui usai pertemuan, Rabu, 21 September 2022.
Pertemuan ini digelar usai Timnas Sepak Bola Amputasi berhasil lolos ke Piala Dunia Amputasi 2022 di Istanbul, Turki, untuk pertama kalinya. Dalam ajang yang digelar pada 1-9 Oktober tersebut, Indonesia akan satu grup dengan Argentina, Inggris, dan Amerika Serikat.
Jokowi pun melepas 14 pemain dan 11 official yang akan berangkat ke Turki, Selasa depan, 27 September 2022. Meskipun secara fisik lawan yang akan dihadapi punya postur tubuh lebih tinggi, Jokowi meminta pemain Timnas tidak menjadikan hal tersebut sebagai beban saat bermain.
"Supaya mereka main lepas saja, karena mereka membawa nama bangsa," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali yang ikut mendampingi Timnas bertemu Jokowi.
Piala Menpora
Zainuddin juga telah menerima permintaan dari PSAI untuk pengembangan kompetisi sepak bola amputasi. Ia menyebut akan ada Piala Menpora terlebih dahulu yang digelar, baru kemudian dibuat Piala Presiden tahun depan.
Keduanya sama-sama merupakan kejuaraan dengan format turnamen gugur. "Karena kan mereka ini hal baru bagi kita, harus kita sosialisasi (Piala Presiden) di seluruh daerah dulu," kata dia.
PSAI menyinggung soal kesetaraan karena untuk klub-klub BRI Liga 1, kasta tertinggi sepak bola Indonesia, sudah ada ajang Piala Presiden. Turnamen ini digelar pada Juli lalu, sebelum liga dimulai, dan klub asal Jawa Timur, Arema FC, keluar sebagai kampiun.
Yudhi kemudian menjelaskan bahwa Piala Menpora yang dimaksud Zainuddin sebenarnya sudah dijadwalkan sebelum Piala Dunia. Tapi karena persiapan pelatihan nasional untuk Piala Dunia sempit, kata dia, maka ajang Piala Menpora ini diundur ke Desember 2022.
Bila Piala Menpora digelar tahun ini, maka PSAI berharap Piala Presiden tersebut bisa digelar tahun 2023 sebelum bergulirnya Liga Sepak Bola Amputasi Indonesia. Ini adalah rencana lain yang disiapkan PSAI untuk pengembangan olahraga ini. "Kami punya 8 klub," kata Yudhi. "Kemungkinan masih ada beberapa klub lagi yang on progress."
Jajaki Sponsor
Bila BRI Liga 1 digelar dengan skema home away sampai setahun lamanya, maka Liga Sepak Bola Amputasi Indonesia kemungkinan akan lebih ringkat. Salah satunya karena klub yang ada tersebar di beberapa pulau. PSAI pun kini juga tengah menjajaki sponsor yang akan mendukung jalannya kompetisi perdana tersebut.
Adapun rencana pembentukan Liga Sepak Bola Amputasi Indonesia sudah disampaikan Yudhi sejak awal Agustus lalu. Saat itu, Ia menjelaskan kalau pemain sepak bola amputasi Indonesia saat ini aktif melakukan latihan di delapan klub di delapan kota.
Mulai dari Jakarta, Jember, Madura, Lumajang, Banyuwangi, Depok, Surabaya, hingga Padang. Bahkan di luar Piala Menpora, Piala Presiden, dan liga, PSAI juga menjanjikan kompetisi-kompetisi lokal lainnya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.