TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra meninggal di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia pada Minggu, 18 September 2022 sekitar pukul 12.30 waktu setempat. Informasi ini disampaikan secara resmi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI di Malaysia. Menurut pihak Rumah sakit Serdang, kematian Azyumardi disebabkan Acute Inferior Myocardial Infarction atau kelainan pada jantung.
Azyumardi Azra dikenal sebagai akademisi dan cendekiawan muslim Indonesia. Mengutip Koran Tempo, sosoknya disebut tak pernah absen menjalankan peran sebagai akademikus sejati. Dia leluasa memberikan kritikan kepada pemerintahan karena selalu menjaga jarak dengan penguasa. Berikut beberapa kritikan Azyumardi Azra terkait problem di Tanah Air, mulai dari pers, Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK pegawai KPK, kepengurusan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, hingga kritik terhadap pendidikan.
1. Kritikan Azyumardi Azra Kepada Pers
Mengutip siaran pers dewanpers.or.id, dalam suatu seminar Azyumardi Azra pernah mengungkapkan, bahwa sebagai mitra pemerintah, pers perlu mendukung kebijakan positif dari pemerintah. Namun jika terdapat kebijakan pemerintah yang tidak tepat, pers berkewajiban untuk bersikap kritis. “Dewan Pers itu mitra pemerintah. Kita ingin Dewan Pers bisa menjadi mitra krtitis,” kata Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah itu.
2. Kritikan Azyumardi Azra Terhadap TWK
Azyumardi Azra turut mengomentari terkait pemberhentian 51 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lolos TWK. Menurutnya keputusan tersebut merupakan bentuk kesewenang-wenangan. Bukan sekadar bentuk pembangkangan terhadap arahan Presiden Joko Widodo, menurutnya, keputusan tersebut menyimpang dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK.
3. Kritikan Azyumardi Azra Soal BRIN
Kedudukan Megawati Soekarnoputri Ketua Dewan Pengarah BRIN, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa sebagai wakil ketua BRIN mendapat sorotan Azyumardi Azra. Dia menilai, seharusnya dewan pengarah dijabat dari unsur peneliti, bukan politikus. Kritikan itu disampaikan Azyumardi Azra saat mengisi webinar Persoalan Tata Kelola BRIN dan Masa Depan Penelitian Indonesia di YouTube Narasi Institute.
4. Kritikan Azyumardi Azra Mengenai Pendidikan
Mengutip publikasi Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Prof Azyumardi Azra dalam repository.radenintan.ac.id, Azyumardi Azra mengkritik sistem pendidikan di barat, yang menurutnya hanya sekedar pengajaran atau proses transfer ilmu dan keahlian. Padahal menurutnya, pendidikan bukan hanya proses transfer ilmu, namun juga penanaman nilai-nilai karakter yang terdapat di dalam suatu materi pelajaran.
Hal ini dikarenakan, menurut Azyumardi Azra, sistem pendidikan di barat tidak mengukur dari tingkah laku atau implementasi nilai-nilai karakter sebagai nilai yang paling penting dari tujuan akhir pendidikan. Sehingga pendidikan hanya menjadi suatu komoditas belaka dan sebagai ajang untuk saling unjuk keahlian dan berdampak kepada berbagai implikasinya dalam kehidupan sosial masyarakat.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Anies Baswedan Kenang Azyumardi Azra: Tasnya Paling Kecil, Ilmunya Paling Banyak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.