TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristyanto menanggapi tantangan balik juru bicara Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Muhammad Kholid soal perbandingan kader kedua partai dalam memimpin daerah. Ia menyebut agar data dan hasil penelitian yang dapat membuktikan kinerja kepemimpinan tersebut.
Hasto menyinggung hasil kinerja dari berbagai daerah kota di antaranya Surabaya, Ngawi, dan kota Semarang. Termasuk dalam kinerja Kota Depok selama 17 tahun yang harus dibandingkan.
"Terkait tantangan yang diberikan biar data yang berbicara. Ya dibandingkan saja, kamikan punya itu," jelas Hasto pada, Minggu, 18 September 2022.
Hasto singgung soal Blok Cepu
Ia menjelaskan, dalam sistem pemerintah tidak ada negara yang ingin menaikan harga BBM. Namun, kenaikan tersebut karena adanya tidak pastinya global. Dalam perang Rusia dan Ukraina, Hasto menjelaskan, Indonesia tidak berdaulat sebab blok minyak itu sudah dikuasai oleh negara asing.
"Pak Jokowi sudah mengambil dua blok besar. Blok Forkam dan blok Mahakam. Pak SBY dengan dukungan PKS malah memberikan blok tersebut, blok Cepu kepada ExxonMobil. Sehingga, di hulunya kita tidak berdaulat. Bayangkan, kalau saat ini tetap di Pertamina itu bisa jadi milik negara. Itu yang mau saya minta penjelasan dari PKS," katanya.
Hasto menjelaskan bahwa PKS diminta untuk memasang spanduk tentang pemberian blok Cepu tahun 2005 kepada ExxonMobil. Ia juga menyinggung adanya kontradiktif terhadap PKS yang mendukung Palestina. Sebab, ExxonMobil merupakan perusahaan minyak dan gas multinasional milik Amerika.
"Itu juga memperkuat bagian dari network dari Amerika Serikat yang faktanya membangun aliansi strategis dengan Israel. Dan ada begitu banyak bantuan-bantuan militer yang kemudian didalam intervensinya merugikan Palestina," jelasnya.
Di akhir ia menuturkan, PDIP siap adu prestasi kepada PKS. Dia menganggap hal tersebut merupakan kebaikan dalam kinerja kepala daerah untuk menjadi tolok ukur.
Muh Raihan Muzakki
Baca: Terima Tantangan Sekjen PDIP, Jubir PKS Sindir Jawa Tengah dan Solo Sebagai Daerah Miskin