TEMPO.CO, Jakarta -Purnawirawan atau pensiunan TNI dikenal sebagai pahlawan yang berani mengorbankan jiwa raganya untuk bangsa. Maka tak heran jika Purnawirawan ini memiliki hari peringatan tersendiri, yakni bertepatan dengan Hari Purnawirawan Nasional yang bertepatan pada 12 September.
Sejarah PEPABRI
Berbicara mengenai Purnawirawan tidak dapat dilepaskan dari organisasi bernama PEPABRI alias Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
Mengutip dari laman resmi pepabri.or.id, PEPABRI lahir di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, menempuh kebijakan rehabilitasi dan rasionalisasi pada awal tahun 50-an, tidak sedikit pejuang yang menerima kenyataan harus keluar dari formasi ABRI. Banyak bekas pejuang yang menerima dampaknya. Mereka merasakan adanya ketidakadilan, sedangkan di sisi lain tampak kondisi kehidupan mereka sangat memprihatinkan.
Hingga pada 1 September 1953 yang berlokasi di Solo, berdirilah organisasi Persatuan Pensiunan Angkatan Perang Republik Indonesia disingkat PPAPRI. Kala itu PPAPRI masih bersifat lokal, dengan anggota meliputi mereka yang berada di sekitar Keresidenan Surakarta, khususnya para mantan angggota legiun Mangkunegaraan. Selain menggalang solidaritas, PPAPRI mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Berlanjut pada 12 April 1957, para pensiunan TNI di Jakarta membentuk organisasi Persatuan Pensiunan Angkatan Perang Republik Indonesia atau disingkat menjadi PERPAPRI yang juga masih bersifat lokal. Kelahiran PERPAPRI di Jakarta didorong oleh semangat juang yang tidak mengenal pensiun.
Hingga akhirnya bertepatan pada 10 sampai dengan 12 September 1959, PERPAPRI menyelenggarakan Kongres Nasional – I di Kaliurang Yogyakarta yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan PPAPRI Solo.
Kongres ini menghasilkan keputusan yang sangat monumental yakni sepakat mempersatukan seluruh organisasi pensiunan dan Janda APRI/Janda pensiunan dalam satu wadah, dengan nama Persatuan Pensiunan Angkatan Perang Republik Indonesia disingkat PERPAPRI. Tak hanya itu, berdasarkan kongres ini juga muncul muncul kesepakatan mengenai landasan perjuangan dan identitas organisasi, yang kemudian dirumuskan dalam kode kehormatan “Catur Dharma.”
Kemudian kisah berlanjut pada sekitar awal tahun...