TEMPO.CO, Jakarta - Pada video yang telah tersebar luas di sejumlah WhatsApp grup (WaG), terlihat hampir seluruh plafon Masjid Tanjak berjatuhan memenuhi lantai.
Padahal, masjid itu sendiri, tiga bulan lalu telah diresmikan oleh Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, tepatnya pada Jumat, 24 Juni 2022 lalu. Acara peresmian masjid ini ditandai dengan suara sirine yang dibunyikan selama beberapa menit.
Ambruknya plafon Masjid Tanjak pun ditanggapi oleh Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Badan Pengusahaan Batam, Ariastuty Sirait. Ariastuty pun membenarkan perihal ambruknya plafon masjid tersebut.
“Memang benar bahwa plafon Masjid Tanjak jatuh. Hal ini disebabkan karena kelembaban yang ada di plafon masjid tersebut,” kata Ariastuty dalam keterangan tertulis.
Secara lebih lanjut, Ariastuty juga menjelaskan bahwa kerusakan itu berdampak pada penutupan Masjid Tanjak Batam untuk umum. Nantinya, masjid ini juga akan melakukan perbaikan atas kerusakan plafon tersebut.
“Ambruknya plafon masjid masih berada dalam tanggung jawab kontraktor karena masih dalam masa pemeliharaan,” ujar Ariastuty.
Untungnya, plafon masjid yang ambruk sekitar pukul 09.00 tidak memakan korban jiwa dan korban luka dalam kejadian tersebut.
“Tidak ada korban jiwa ataupun korban luka karena kejadian terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, tidak ada yang melakukan aktivitas ibadah di Masjid Tanjak,” kata Aiptu Hendri Simanjuntak, Ps. Kanit Reskrim Polsek Bandara.
Masjid Tanjak Batam Pembangunannya Rp 40 Miliar
Melansir dari laman mediacenter.batam.go.id, pembangunan Masjid Tanjak dirintis oleh Wali Kota Batam yang sekaligus sebagai Kepala BP (badan pengusahaan) Batam, HM Rudi. Pembangunan masjid yang dimulai pada 23 Desember 2020 dibangun dengan anggaran Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam atau BP Batam.
“Saya ingin masjid ini selesai tepat waktu dan bangunannya harus bisa membuat para jemaah nyaman untuk berlama-lama menunaikan ibadah di sini,” ujar Rudi ketika meninjau progres pembangunan Masjid Tanjak pada Kamis, 26 Mei 2022 lalu.
Diketahui, sekarang Masjid Tanjak merupakan salah satu destinasi wisata di Kota Batam yang berdiri di atas lahan seluas 15.100 meter persegi dengan total luas bangunan masjid seluas 4.983 meter persegi. Masjid ini dijadikan sebagai destinasi wisata karena bentuknya yang megah berbentuk penutup kepala khas laki-laki Melayu.
Masjid Tanjak nan megah itu dibangun dengan dana hampir menyentuh angka Rp42,5 miliar. Sementara itu, nilai harga perkiraan sendiri (HPS) paket adalah sejumlah Rp 41,8 miliar. Namun, pada 13 November 2020, masjid ini dilelang, sebagaimana dikutip dalam laman lpse.bpbatam.go.id. Proyek pembangunan masjid ini dilelang dengan nama tender Pembangunan Masjid di Bandara Hang Nadiem. Selama proses pembangunan masjid ini, terdapat sejumlah 103 peserta tender ikut serta mendaftar dan menjadi peserta lelang.
Akhirnya, proyek pembangunan Masjid Tanjak Batam dimenangkan oleh PT Nenci Citra Pratama dengan nilai hampir menyentuh angka Rp 40 miliar, tepatnya sejumlah Rp 39.937.665.520. PT Nenci Citra Pratama sendiri merupakan perusahaan konstruksi yang berasal dari Jakarta. Nenci Citra Pratama memiliki pusat kantor di Jalan Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca: Masjid Baru di bandara Hang Nadim Kota Batam Berbentuk Penutup Kepala Melayu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.