TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Usman M. Tokan, mengatakan Suharso Monoarfa ingin mengundurkan diri sebelum diberhentikan dari jabatan Ketua Umum PPP. Ia menyebut konfirmasi ihwal pengunduran diri Suharso dinantikan dalam forum musyawarah kerja nasional (mukernas) PPP yang digelar di Hotel Swiss Belinn Modern Cikande, Serang, Banten, Minggu, 4 September 2022.
“Kabarnya beliau (Suharso) mau mengundurkan diri, namun ditunggu hingga ditutupnya acara mukernas tidak ada konfirmasi baik melalui telepon, Whatsapp, atau surat,” kata Usman saat dihubungi, Senin, 5 September 2022.
Informasi ihwal pengunduran diri Suharso disebut Usman telah beredar di internal partai. Nihilnya konfirmasi, kata Usman, membuat forum mukernas berkukuh mengangkat pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP. Plt yang menggantikan Suharso adalah Muhammad Mardiono yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP.
Usman mengatakan Mardiono akan melanjutkan sisa kepemimpinan Suharso hingga 2025. Dia berharap Mardiono dapat membawa angin segar bagi PPP yang belakangan disebutnya mengalami kegaduhan. Dia menyebut kegaduhan ini turut berdampak pada kemerosotan kinerja PPP.
Kendati begitu, Usman mengatakan PPP belum melayangkan surat resmi ihwal pemberitahuan pemberhentian kepada Suharso. Menurutnya, Suharso pasti sudah mendengar kabar pemberhentiannya.
“Kegaduhan mempengaruhi internal partai, sehingga hasil survei merosot terus. Kami menyikapi aspirasi para kiai dan santri. Pasti beliau sudah dengar (kabar pemberhentian),” kata dia.
Suharso Monoarfa resmi diberhentikan dari jabatan Ketua Umum PPP per hari ini, Senin, 5 September 2022 dini hari. Pemberhentian Suharso setelah pernyataannya soal amplop kiai menuai banyak protes dari kalangan pesantren dan banyak pihak.
Keputusan ini diambil setelah 3 pimpinan majelis yakni Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, dan Majelis Pertimbangan melayangkan surat ketiga kepada Suharso pada 30 Agustus lalu. Mahkamah Partai kemudian melakukan rapat pada 2-3 September yang menyepakati usulan 3 Pimpinan Majelis untuk memberhentikan Suharso.
Suharso sendiri sempat meminta maaf atas pernyataannya. “Saya mengaku itu sebuah kesalahan. Saya memohon maaf dan meminta dibukakan pintu maaf,” kata Suharso dalam acara Sekolah Politik PPP di Bogor, 19 Agustus lalu.
Baca: Buntut Polemik Amplop Kiai, Suharso Monoarfa Diberhentikan dari Ketua Umum PPP
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.