TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membuka peluang partainya berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hal itu diungkapkan Prabowo setelah bertemu Ketua DPP PDIP Puan Maharani di kediamannya di Hambalang, Sentul, Bogor, hari ini, Ahad, 4 September 2022.
“Kalau ditanya memungkinkan untuk kerja sama atau tidak, saya kira dari segi teori kemungkinan ya pasti memungkinkan. Tetapi kan demi kebaikan bangsa dan negara kenapa tidak?” kata Prabowo dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Puan.
Namun Prabowo mengatakan perjalanan untuk koalisi masih panjang. Ia menuturkan baik dari Partai Gerindra dan PDIP masih harus memikirkan peluang koalisi. Dia pun menilai jika nantinya PDIP menjalin koalisi dengan Gerindra, hal itu tak akan mengganggu hubungan mereka dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gerindra dan PKB telah menandatangani kontrak kerjasama politik pada pertengahan Agustus lalu.
“Dari awal kita juga deklarasikan kerja sama dengan PKB. Sejak awal kita mengatakan itu terbuka. Kita ingin kerja sama yang besar dan solid,” katanya.
Sementara itu, Puan Maharani mengatakan masih banyak hal yang mesti dibicarakan. Menurutnya, komunikasi politik tidak dibangun dalam sehari.
“Kami partai politik paham dan sama-sama menyadari dan tentu saja siap berkomitmen kapan sih waktunya bersaing dan kapan waktunya bersanding,” kata Puan menimpali.
Ia menuturkan pertemuan selanjutnya akan dilakukan oleh ketua umum partainya yang tak lain adalah Megawati Soekarnoputri. Dalam sowan politik ini, Puan mengatakan ia mendapat tugas dari Megawati, dan sesuai hasil rapat kerja nasional PDIP, agar bertemu dengan semua ketua umum partai.
“Tentu saja nanti akan ada waktunya Ibu Mega sendiri yang akan bertemu dengan ketua umum,” ujarnya.
Ditanya kemungkinan PDIP berkoalisi dengan Gerindra, Puan menjawab diplomatis. Ia mengarahkan kembali pertanyaan itu kepada Prabowo Subianto.
“Menurut saya semuanya itu ada kemungkinannya ya Mas Bowo. Tidak ada yang tidak mungkin di politik demi kemajuan bangsa dan negara,” katanya.
Puan Maharani dan Prabowo Subianto bertemu secara tertutup selama 2,5 jam. Ia tiba bersama Said Abdullah pada pukul 10.54 WIB. Prabowo mengatakan sempat mengajari Puan cara berkuda di halamannya.
Selain Gerindra, Puan juga akan mengunjungi Partai Golkar dan bertemu langsung dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam safari politiknya. Adapun safari politik Puan sebelumnya adalah ke Partai NasDem. Safari politik ini disinyalir sebagai manuver PDIP membuka peluang berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk Pemilu 2024.
Bagi Gerindra dan PDIP, koalisi bukan hal yang baru. Mereka pernah bersama-sama pada Pilpres 2009. Saat itu, Prabowo Subianto mendampingi Megawati Soekarnoputri. Akan tetapi mereka dikalahkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono.
Lima tahun berselang, hubungan Gerindra dan PDIP sedikit merenggang. Gerindra sempat menilai PDIP tak memenuhi isi Perjanjian Batu Tulis yang sempat mereka tanda tangani. Gerindra mengklaim bahwa PDIP berjanji akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada 2014. Nyatanya, PDIP justru mengusung pasangan Jokowi - Jusuf Kalla. PDIP pun tak mau kalah dengan menyatakan bahwa terdapat persyaratan dalam Perjanjian Batu Tulis itu. Mereka berjanji akan mengusung Prabowo jika Megawati berhasil menjadi presiden.
Baca: Survei LSI Ungkap Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan Masih Kadidat Capres Terkuat