Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prabowo Subianto Buka Peluang Koalisi Gerindra dengan PDIP Meski Sudah Bergandengan dengan PKB

Editor

Febriyan

image-gnews
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani didampingi sejumlah petinggi Partai Gerindra dan PDI Perjuangan memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad, 4 September 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani didampingi sejumlah petinggi Partai Gerindra dan PDI Perjuangan memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad, 4 September 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta  - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membuka peluang partainya berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hal itu diungkapkan Prabowo setelah bertemu Ketua DPP PDIP Puan Maharani di kediamannya di Hambalang, Sentul, Bogor, hari ini, Ahad, 4 September 2022. 

“Kalau ditanya memungkinkan untuk kerja sama atau tidak, saya kira dari segi teori kemungkinan ya pasti memungkinkan. Tetapi kan demi kebaikan bangsa dan negara kenapa tidak?” kata Prabowo dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Puan.

Namun Prabowo mengatakan perjalanan untuk koalisi masih panjang. Ia menuturkan baik dari Partai Gerindra dan PDIP masih harus memikirkan peluang koalisi. Dia pun menilai jika nantinya PDIP menjalin koalisi dengan Gerindra, hal itu tak akan mengganggu hubungan mereka dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gerindra dan PKB telah menandatangani kontrak kerjasama politik pada pertengahan Agustus lalu.

“Dari awal kita juga deklarasikan kerja sama dengan PKB. Sejak awal kita mengatakan itu terbuka. Kita ingin kerja sama yang besar dan solid,” katanya.

Sementara itu, Puan Maharani mengatakan masih banyak hal yang mesti dibicarakan. Menurutnya, komunikasi politik tidak dibangun dalam sehari.

“Kami partai politik paham dan sama-sama menyadari dan tentu saja siap berkomitmen kapan sih waktunya bersaing dan kapan waktunya bersanding,” kata Puan menimpali.

Ia menuturkan pertemuan selanjutnya akan dilakukan oleh ketua umum partainya yang tak lain adalah Megawati Soekarnoputri. Dalam sowan politik ini, Puan mengatakan ia mendapat tugas dari Megawati, dan sesuai hasil rapat kerja nasional PDIP, agar bertemu dengan semua ketua umum partai. 

“Tentu saja nanti akan ada waktunya Ibu Mega sendiri yang akan bertemu dengan ketua umum,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ditanya kemungkinan PDIP berkoalisi dengan Gerindra, Puan menjawab diplomatis. Ia mengarahkan kembali pertanyaan itu kepada Prabowo Subianto.

“Menurut saya semuanya itu ada kemungkinannya ya Mas Bowo. Tidak ada yang tidak mungkin di politik demi kemajuan bangsa dan negara,” katanya. 

Puan Maharani dan Prabowo Subianto bertemu secara tertutup selama 2,5 jam. Ia tiba bersama Said Abdullah pada pukul 10.54 WIB. Prabowo mengatakan sempat mengajari Puan cara berkuda di halamannya. 

Selain Gerindra, Puan juga akan mengunjungi Partai Golkar dan bertemu langsung dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam safari politiknya. Adapun safari politik Puan sebelumnya adalah ke Partai NasDem. Safari politik ini disinyalir sebagai manuver PDIP membuka peluang berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk Pemilu 2024. 

Bagi Gerindra dan PDIP, koalisi bukan hal yang baru. Mereka pernah bersama-sama pada Pilpres 2009. Saat itu, Prabowo Subianto mendampingi Megawati Soekarnoputri. Akan tetapi mereka dikalahkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono.

Lima tahun berselang, hubungan Gerindra dan PDIP sedikit merenggang. Gerindra sempat menilai PDIP tak memenuhi isi Perjanjian Batu Tulis yang sempat mereka tanda tangani. Gerindra mengklaim bahwa PDIP berjanji akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada 2014.  Nyatanya, PDIP justru mengusung pasangan Jokowi - Jusuf Kalla. PDIP pun tak mau kalah dengan menyatakan bahwa terdapat persyaratan dalam Perjanjian Batu Tulis itu. Mereka berjanji akan mengusung Prabowo jika Megawati berhasil menjadi presiden.  

Baca: Survei LSI Ungkap Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan Masih Kadidat Capres Terkuat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

3 jam lalu

Massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden 01 Anies - Muhaimin saat melaksanakan shalat dzuhur saat menggelar unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin 22 April 2024. Dalam aksinya massa menuntut Mahkamah Konstitusi memutus sengketa Pilpres 2024 dengan adil. Aksi ini merupakan respons masyarakat terhadap kecurangan yang terjadi dalam kontestasi Pilpres 2024. TEMPO/Subekti.
Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.


NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

3 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau harga grosir di ITC Mangga dua, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2024. Kunjungan tersebut untuk dalam rangka memantau stabilitas harga sandang saat Ramadan dan menjelang lebaran sekaligus berbelanja untuk dibagikan kepada pengunjung ITC. TEMPO/ Febri Angga Palguna
NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.


Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

6 jam lalu

Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia atau Musyawarah Rakyat Indonesia, Panel Barus (dua dari kiri) menjelaskan rencana pelaksanaan musra, di Kota Solo, Sabtu, 16 Juli 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.


Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

7 jam lalu

Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto memberikan sambutan saat menghadiri acara halalbihalal dan silaturahmi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Seven, Jakarta Pusat, Minggu, 28 April 2024. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Bhlil Lahadalia hingga kedubes Arab Saudi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet


Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

8 jam lalu

Ketua DPC Partai Gerindra Iwan Setiawan dan Ketua DPD Partai Golkar Wawan Hikal Kurdi di Sekretariat DPC Partai Gerindra, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. ANTARA/M Fikri Setiawan
Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.


Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

9 jam lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) berbincang dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (kedua kiri) dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono (kedua kanan) saat meninjau tempat kerja di kompleks Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Jumat 15 Februari 2019. ANTARA FOTO/Moch Asim
Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.


Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

10 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club


Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

14 jam lalu

Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan (tengah) berjabat tangan dengan warga seusai melaksanakan salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat, 2 Desember 2022. Kunjungan Anies Baswedan bersama sejumlah pengurus Partai NasDem di Aceh untuk menjalin silaturahmi dengan Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud, para ulama, tokoh adat serta para pendukungnya. ANTARA/Ampelsa
Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.


Hanum Rais Daftar ke PKB untuk Maju di Pilkada Kota Yogyakarta

22 jam lalu

DPC PKB Kota Yogyakarta mengumumkan sejumlah nama kandidat walikota/wakil walikota yang mendaftar lewat partainya untuk Pilkada 2024 Jumat 3 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Hanum Rais Daftar ke PKB untuk Maju di Pilkada Kota Yogyakarta

Putri Amien Rais, Hanum Rais tercatat mendaftarkan diri ke Partai Kebangkitan Bangsa untuk maju di Pilkada 2024


Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

1 hari lalu

Jokowi hadir di PEVS 2024. (Gooto/Rafif Rahedian)
Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo