Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akhir Hidup AM Sipahoetar Salah Seorang Pendiri Kantor Berita Antara

image-gnews
AM Sipahoetar. Wikipedia
AM Sipahoetar. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Albert Manoempak Sipahoetar atau lebih dikenal AM Sipahoetar adalah wartawan Indonesia dan salah seorang pendiri kantor berita nasional Antara bersama Soemanang, Adam Malik dan Pandoe Kartawigoena. Ia lahir tepat hari ini, 26 Agustus 1914 di Tarutung, Tapanuli.

Dilansir dari dbpedia.org, AM Sipahoetar telah menekuni dunia jurnalisme sejak usia dini. Bahkan di usianya yang baru berusia 20 tahun ia telah memimpin dua penerbitan. Ia bersama temannya, Adam Malik pada 1932 mendirikan cabang Partai Indonesia (Partindo) di Pematang Siantar. 

Di saat itu pula AM Sipahoetar mendirikan majalah Sinar Marhaen dan memimpin harian Zaman Kita bersama Arif Lubis.

Namun majalah dan harian yang dipimpinnya tutup pada 1934 dan Sipahoetar diangkat sebagai koresponden bagi Pewarta Deli yang berpusat di Medan. Sipahoetar yang tak puas dengan posisi tersebut kemudian ia bersama Adam Malik pergi ke Batavia yang kini merupakan Jakarta. Di Jakarta, Sipahoetar banyak terlibat dalam gerakan nasionalis bawah tanah. Sipahoetar juga mendapatkan pekerjaan di biro iklan Arta yang dimiliki seorang pebisnis Belanda.

Di Jakarta ia juga bertemu dengan Soemanang Soerjowinoto yang menyukai tulisan Sipahoetar dan mengajaknya berkolaborasi. Setelah berkecimpung dalam dunia periklanan, ia mendirikan Antara bersama tiga wartawan lainnya pada 13 Desember 1937. Awalnya keduanya merasa tak senang melihat kantor berita yang hanya memberi sedikit ruang bagi kantor berita lokal.

Soemanang yang merupakan wartawan senior menjadi pimpinan redaksi, Sipahoetar dan Adam Malik menjadi redaktur senior. Mereka memimpin kantor berita Antara selama satu tahun sejak 1938 hingga 1939.

Akhir Hidup AM Sipahoetar

Sipahoetar kemudian menderita penyakit paru-paru yang membuatnya harus pulang ke Sumatera untuk beristirahat. Jabatannya di Antara digantikan sementara oleh Alwi Soetan Osman dan kemudian digantikan Pandoe Kartawigoena.

Saat merasa kondisi telah membaik, Sipahoetar memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Ia masih aktif dalam dunia politik dan terus menulis bagi banyak surat kabar. Karena aktivitas politiknya dinilai membahayakan, Sipahoetar ditangkap oleh Kolonial Belanda dan ditahan di Sukabumi kemudian dipindah ke Nusakambangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian dengan datangnya Jepang ke Indonesia membuat Sipahoetar dibebaskan. Ia memutuskan kembali ke Jakarta dan membuka lagi Kantor Berita Antara. Namun, pemerintah pendudukan Jepang meminta Antara untuk dilikuidasi dan akhirnya Antara berganti nama menjadi Yashima pada 29 Mei dan digabung ke Domei Tsuhin.

Sipahoetar meninggalkan Domei Tsuhin karena kambuhnya penyakit paru-parunya yang dideritanya. Ia pergi ke Sukabumi untuk beristirahat dan pada 1947 menikahi perawatnya, Jetraningrat Kartadiwiria.

Ia menghabiskan sisa hidupnya di sanatorium di Pakem, utara Yogyakarta dan meninggal dunia di sana pada 5 Januari 1948. Jasadnya dikebumikan di Yogyakarta dan dihadiri sejumlah tokoh politik ternama, termasuk Perdana Menteri Indonesia, Amir Sjarifuddin

Pada 1978, jasad AM Sipahoetar dipindahkan ke TPU Tanah Kusir di Jakarta dan pemakamannya dihadiri Menteri Ismail Saleh dan Adam Malik.

ANNISA FIRDAUSI 

Baca: AM Sipahoetar Salah Seorang Pendiri Kantor Berita Antara, Jurnalis Politisi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

8 hari lalu

Jurnalis Al Jazeera reporter Shireen Abu Akleh. REUTERS
Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.


Duta Besar Palestina Minta Isu Gaza Tak Hilang dari Pemberitaan

9 hari lalu

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun saat konferensi pers di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta Pusat, Jumat, 10 Mei 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Duta Besar Palestina Minta Isu Gaza Tak Hilang dari Pemberitaan

Dubes Palestina untuk Indonesia meminta komunitas internasional berbicara tentang situasi di Gaza ketika Israel mulai menyerang kota Rafah.


Republika Berhentikan 60 Karyawan, Susul PHK Massal Akhir Tahun Lalu

10 hari lalu

Kantor Harian Republika di Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan. TEMPO/ Nita Dian
Republika Berhentikan 60 Karyawan, Susul PHK Massal Akhir Tahun Lalu

Republika telah memberhentikan 29 wartawan dan 31 staf pendukung pada Mei ini.


Republika PHK Massal 60 Karyawan, Separuhnya Wartawan

10 hari lalu

Kantor Harian Republika di Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan. TEMPO/ Nita Dian
Republika PHK Massal 60 Karyawan, Separuhnya Wartawan

Republika tidak merencanakan PHK gelombang berikutnya.


Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

16 hari lalu

Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu memberikan orasi tentang Tantangan Kebebasan Pers Pasca Pemilu di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Dari orasinya Ninik berharap para Jurnalis Tempo tetap independen dan menjaga integratas dalam menjalankan tugasnya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan


Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

17 hari lalu

Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta Tony Spontana menaburkan bunga di nisan Nyi Hadjar Dewantara dalam peringatan hari pendidikan nasional di Taman Makam Wijaya Brata, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Upacara dan ziarah makam tersebut dihadiri ratusan siswa/i serta keluarga besar Ki Hadjar Dewantara. TEMPO/Pius Erlangga
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

25 hari lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

41 hari lalu

Logo PWI. Istimewa
Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

PWI Pusat melakukan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di 10 provinsi dengan dana dukungan Rp 6 miliar untuk periode Desember 2023 hingga Januari 2024.


53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

6 Maret 2024

Wartawan Senior TEMPO Fikri Jufri (Kiri) bersama Kepala Pemberitaan Korporat TEMPO Toriq Hadad dan Redaktur Senior TEMPO Goenawan Mohamad dalam acara perayaan Ulang Tahun Komunitas Salihara Ke-4, Jakarta, Minggu (08/07). Komunitas Salihara adalah sebuah kantong budaya yang berkiprah sejak 8 Agustus 2008 dan pusat kesenian multidisiplin swasta pertama di Indonesia yang berlokasi di Jl. Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. TEMPO/Dhemas Reviyanto
53 Tahun Majalah Tempo, Profil Goenawan Mohamad dan Para Pendiri Tempo Lainnya

Majalah Tempo telah berusia 53 tahuh, pada 6 Maret 2024. Panjang sudah perjalanannya. Berikut profil para pendiri, Goenawan Mohamad (GM) dan lainnya.


Jelang Putusan Praperadilan Kasus Polisi Tidak Netral, Aiman Witjaksono: Bukan tentang Saya

27 Februari 2024

Juru bicara TPN Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono usai menghadiri sidang praperadilan kasus pernyataan polisi tidak netral di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 26 Februari 2024. Sidang beragendakan pembacaan kesimpulan dan akan dilanjutkan pembacaan putusan besok pada 27 Februari 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jelang Putusan Praperadilan Kasus Polisi Tidak Netral, Aiman Witjaksono: Bukan tentang Saya

Komentar Aiman Witjaksono menjelang putusan praperadilan.