Sedangkan lawannya kala itu adalah pasangan Susilo Bambang Yudhoyono(SBY)-Budiono dan Jusuf Kalla (JK)-Wiranto.
Megawati - Prabowo kala itu hanya memperoleh 32.548.105 suara dan Jusuf Kalla-Wiranto 15.081.814 suara. SBY-Budiono meraup suara terbanyak dengan 73.874.562 suara.
Kalah dalam Pilpres 2009 tak membuat Prabowo gentar untuk maju lagi dalam pemilihan lima tahun berikutnya.
Menantu mantan Presiden Soeharto itu mencoba peruntungan lagi di Pilpres 2014. Kali ini dia memilih Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden. Hatta saat itu adalah Ketua Umum PAN.
Mereka bertarung melawan pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Jusuf Kalla. Prabowo kembali kalah dalam pertarungan tersebut.
Prabowo-Hatta kalah dengan perolehan 62.576.444 suara, sedangkan Jokowi-JK unggul dengan mendulang sebanyak 70.997.833 suara.
Palagan ketiga Prabowo di Pilpres adalah saat dia maju lagi sebagai calon presiden pada Pemilu 2019.
Saat itu dia menggandeng koleganya di Gerindra, Sandiaga Uno jadi calon wakil presiden.
Lawannya adalah inkumben, Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
Dewi fortuna masih belum berpihak ke Prabowo pada Pemilu 2019 itu. Dia kalah dalam perhitungan suara.
Meski kalah, Prabowo memutuskan untuk bergabung ke pemerintahan Jokowi. Dia ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan.
Kekalahan demi kekalahan itu tak membuat Prabowo surut untuk menggapai kursi orang nomor satu di negeri ini.