TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute of Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam memprediksi PDIP akan mengusung Puan Maharani di Pilpres 2024 ketimbang Ganjar Pranowo. Ini meskipun elektabilitas Puan berada jauh di bawah elektabilitas Ganjar dalam sejumlah survei.
Umam mendasari pendapatnya dengan beberapa alasan. Pertama, PDIP punya modal 20 persen kursi parlemen untuk dapat mengusung calon sendiri di Pilpres 2024 mendatang.
Kedua, keputusan menentukan capres terletak di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang notabene ibu kandung Puan Maharani. Megawati dinilai akan memilih orang yang paling bisa ia percaya, yaitu anaknya sendiri, untuk menjamin calon terpilih akan tunduk dan patuh kepada Megawati bersama para pendukung Soekarnoisme lainnya.
"Jika PDIP mencalonkan tokoh lain selain Puan, bisa saja, tokoh yang didukung itu akan meninggalkan PDIP dan lebih dikendalikan oleh pihak-pihak di lingkaran Istana setelah terpilih," ujar Umam lewat keterangan tertulis, Kamis, 4 Agustus 2024.
Ketiga, jika Puan Maharani menang atau kalah, PDIP dinilai akan tetap eksis. "Artinya, jika Puan maju dan menang, tentu itu yang diharapkan. Tapi kalau pun Puan kalah, ia bisa nge-deal dengan kekuatan yang ada agar PDIP tetap bisa ikut menjadi bagian dari pemerintahan. Dengan demikian, PDIP bisa tetap eksis. Langkah itu sangat terbuka dilakukan, mengingat Puan adalah pribadi yang rasional dan ia tidak memiliki garis konflik dan permusuhan dengan siapa pun," ujar Umam.
Dosen Ilmu Politik & International Studies, Universitas Paramadina itu menilai, elektabilitas Ganjar Pranowo saat ini tidak semoncer Jokowi untuk membuat Megawati rela memberikan tahta kepada eks Gubernur DKI Jakarta itu.
"Sampai saat ini tidak ada elektabilitas tokoh yang bisa menyentuh angka 51 persen. Bahkan, 30 persen saja belum ada. Elektabiltas Ganjar Pranowo sendiri tidak berada di kisaran 51 persen, yang menjadi ukuran kepastian dalam menentukan kemenangan," ujar Umam.
Selain itu, daya tarik utama PDIP terletak pada ideologi, cara pandang, dan paradigma Soekarnoisme. "Salah satu perwujudannya direpresentasikan oleh kepemimpinan trah Soekarno," ujar Umam.
Faktor elektoral tak jadi pertimbangan Megawati