TEMPO.CO, Jakarta - Mantan terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir, menyatakan dirinya kini setuju dengan ideologi Pancasila. Pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin di Sukoharjo, Jawa Tengah itu sebelumnya tidak setuju dengan dasar negara tersebut.
Pola pikir Abu Bakar Ba'asyir berubah setelah merenungkan keputusan para ulama yang setuju dengan Pancasila.
"Dulunya saya 'Pancasila itu syirik', saya begitu dulu. Tapi setelah saya pelajari selanjutnya, ndak mungkin ulama menyetujui dasar negara syirik, itu ndak mungkin," ujar Ba'asyir dalam video yang Tempo terima, Selasa, 2 Agustus 2022.
Ba'asyir menjelaskan, Pancasila mengakui adanya prinsip Ketuhanan yang Maha Esa. Oleh karena itu, dirinya menganggap hal tersebut menjadi bagian dari ketauhidan dalam ajaran Islam.
"Maka Pancasila sendiri sebenarnya mengharuskan Indonesia itu diatur dengan hukum Allah, itu. Itu lah tujuan ulama," kata Ba'asyir.
Meski setuju dengan Pancasila, Ba'asyir menyebut makna Pancasila saat ini sudah banyak dibelokkan. Selain itu, Ba'asyir menyebut ideologi Pancasila di masyarakat hanya berhenti sampai di mulut saja dan tidak menjadi pedoman hidup seseorang.
"Pemerintah sejak zaman Soekarno sampai hari ini menyalahi Pancasila. Bahkan hari ini bukan menyalahi saja, ada usaha mau diubah menjadi Trisila sehingga Ketuhanan Yang maha Esa itu tidak ditiadakan lagi," kata Ba'asyir.
Sebelumnya, Ba'asyir pernah dipenjara selama 15 tahun karena diduga terlibat aksi terorisme. Pada 2011, hakim menyebut Ba'asyir terbukti menggerakkan orang dalam penggunaan dana untuk tindakan atau kegiatan tindak pidana terorisme. Ia bebas dari tahanan Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas khusus kelas IIA, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor pada 8 Januari 2021.
Pengamat terorisme Al Chaidar menilai pembebasan Abu Bakar Ba'asyir tak akan berpengaruh pada aktivitas terorisme di Indonesia. Dia mengatakan pengaruh Baasyir di organisasi terorisme sudah tidak ada. “Sudah tidak berpengaruh lagi,” kata dia saat dihubungi, Senin, 4 Januari 2021.
Al Chaidar mengatakan Abu Bakar Ba'asyir sudah tak memiliki pengaruh di organisasi teror Jemaah Islamiyah. Menurut dia, Ba'asyir bahkan sudah tidak lagi berhubungan dengan kelompok itu setelah mendirikan Jamaah Ansharut Tauhid. “Ini yang mengakibatkan orang-orang JI tidak lagi respect dan tidak lagi menaruh dia sebagai pemimpin spiritual,” kata Chaidar.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca juga: Jejak Abu Rusydan di Jamaah Islamiyah: Pernah Menggantikan Abu Bakar Ba'asyir