Mahfud mengatakan dirinya sudah membicarakan dengan Presiden Abdurrahman Wahid sebelum mengusulkan nama-nama resmi untuk menduduki posisi-posisi itu. “Apakah nama-nama ini (termasuk Sudrajat) bisa diusulkan? Gus Dur bilang bisa saja wong cuma usul,” kata Mahfud
Mahfud menilai Sudrajat cocok menjabat Dirjen Strategi Pertahanan mengingat keahlian mantan Kapuspen TNI yang lulusan dari Havard University ini adalah strategi politik dan pertahanan. Hanya, apakah memang di bidang strategi politik dan pertahanan. Apakah Presiden memberikan penilaian pribadi terhadap Sudrajat, dia berkali-kali menggelengkan kepalanya sambil berkata, “Tidak, tidak.”
Seperti diberitakan, Mayjen TNI Sudrajat dicopot dari jabatan Kapuspen TNI setelah berselisih ucap dengan Presiden Abdurrahman Wahid pada akhir 1999. Presiden Wahid dengan menyitir salah satu Pasal UUD 1945, menyatakan bahwa Presiden adalah penguasa tertinggi Angkatan Darat, Laut, dan Udara, serta Kepolisian. Dengan kalimat tersebut, Presiden memaknai dirinya sebagai Panglima tertinggi. Hal ini ditepis Mayjen Sudrajat dengan mengatakan bunyi pasal tersebut tidak serta merta diartikan Presiden adalah panglima tertinggi angkatan bersenjata.
Perbedaan pendapat ini ditengarai sebagai penyebab ditunjuknya Marsekal Muda (Marsda ) Graito Usodo sebagai Kapuspen baru dan dimutasikannya Sudrajat ke jajaran staf Ahli Panglima. (Kurie Suditomo)
Baca Juga: