Partai NasDem akan membangun koalisi dengan partai yang tertarik dengan tiga figur tersebut. Mulai pekan depan, NasDem menyatakan akan mulai melakukan penjajakan. Saat ditanya kemungkinan menjajaki koalisi dengan PDIP karena ada nama Ganjar di usulan capres NasDem, Willy enggan menjelaskan lugas. "Sejauh ini yang masih ada dalam benak kami, masih berkomunikasi dengan Pak Ganjar," tuturnya.
Namun Willy memastikan Partai NasDem akan menjalin komunikasi dengan semua pihak. NasDem menurutnya juga tidak mewajibkan capresnya harus menjadi kader partai mereka. "Kami tidak ada niat untuk permusuhan, kami hanya berniat untuk bersama-sama membangun bangsa ini dengan pemimpin di masa mendatang," tuturnya.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyatakan bahwa dirinya tak masalah dengan keputusan Partai NasDem yang merekomendasikan Ganjar Pranowo sebagai capres.
"Silakan saja, itu berarti mekanisme setiap partai politik berbeda-beda. Jadi menurut saya sah-sah saja,” ujar Puan lewat keterangannya, Sabtu, 18 Juni 2022.
Sementara di PDIP, ujar Puan, memiliki mekanisme
tersendiri juga untuk menentukan bakal capres dan bakal cawapres. Amanat Kongres PDIP pada 2019,
bakal capres adalah merupakan hak prerogratif dari ketua umum. Sehingga, lanjut Puan, pihaknya sama sekali tak merasa terganggu dengan manuver Nasdem. Sebab hal itu adalah urusan internal masing-masing partai politik.
Ketika ditanya peluang koalisi PDIP dengan Partai NasDem, Puan menyatakan bahwa PDIP bisa berkoalisi dengan siapa saja. “Bisa saja kita bekerja sama untuk membangun bangsa ke depan. Membangun bangsa itu tak bisa sendirian, harus bersama-sama dengan seluruh elemen bangsa. Dan ini masih lama, masih hampir kurang lebih 1,5 tahun lagi. Jadi masih ada kesempatan kita untuk bisa mematangkan kerja sama yang konkret untuk bangsa dan negara,” ujar Puan.
DEWI NURITA
Baca: Namanya Masuk Bursa Capres NasDem, Ganjar Akan Patuh pada Instruksi Megawati