INFO NASIONAL - Palang Merah Indonesia (PMI) memercayakan PT Pos Indonesia (Persero) untuk menyaluran Bantuan Non Tunai (BNT) kepada 1.650 kepala keluarga terdampak erupsi Gunung Semeru. Setiap kepala keluarga akan menerima BNT sebesar Rp1,5 juta. PMI menargetkan penyaluran tersebut selama 14 hari.
"Kami berharap bantuan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat secara maksimal ke depan untuk membantu memulihkan ekonomi masyarakat,” kata Sekretaris Jenderal PMI, Sudirman Said, di sela penyaluran BNT di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Jawa Timur, Selasa, 14 Juni 2022.
Penunjukan Pos Indonesia ini dilakukan karena Pos Indonesia dinilai memiliki jaringan terbesar dan terluas di Tanah Air. Pos Indonesia pun sebelumnya telah terbukti sukses menyalurkan bantuan dari Kementerian Sosial kepada keluarga penerima manfaat. "Target penyaluran tidak lama karena dibantu PT Pos yang memiliki jaringan luas," kata Sudirman.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi menyambut baik kerja sama dengan PMI tersebut. Faizal optimistis penyaluran bantuan akan selesai sebelum tenggat waktu."InsyaAllah, dua atau tiga hari sudah selesai. Kami telah menyiapkan beberapa strategi penyaluran," ucapnya.
Pos Indonesia menyiapkan tiga strategi untuk mempercepat penyaluran bantuan. Pertama, sistem IT yang biasanya digunakan dalam penyaluran Bantuan Sosial Tunai juga digunakan untuk BNT. “Karena (BST) sudah terbukti tersalurkan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat," kata Faizal.
Kedua, Pos Indonesia mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dengan mengerahkan petugas dari kecamatan Lumajang, Pasirian, dan Candipuro sebanyak 27 orang untuk ikut menyalurkan. "Ketiga, Pos Indonesia bersama-sama PMI memvalidasi data sebelum bantuan disalurkan," tutur Faizal.
Terkait validasi data korban penerima bantuan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang, Agus Triyono menyebutkan PMI bekerja sama dengan Pos Indonesia dan Pemkab Lumajang melakukan validasi data.
"Persoalan data menjadi persoalan bersama setiap kali ada bencana. Data yang tersaji adalah data darurat. PMI bekerja sama dengan Pos Indonesia dan Pemkab Lumajang melakukan validasi data. Saya yakin seluruh bantuan akan sampai kepada penerima," ujar Agus.
Sementara itu, perwakilan Delegasi IFRC untuk Indonesia dan Timor Leste, Jan Gelfand mengatakan Indonesia bisa menjadi contoh bagi dunia dalam menyalurkan bantuan non tunai. "Indonesia bisa menjadi contoh bagi dunia dalam menyalurkan bantuan. Korban bencana memerlukan bantuan berupa uang karena tidak punya ATM maupun akses perbankan. PT Pos sangat membantu agar masyarakat korban bencana bisa menerima bantuan uang," kata dia. (*)