TEMPO Interaktif, Bandung: Seniman jaipong yang tergabung dalam Komunitas Peduli Jaipong mengecam Presiden Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring atas pernytaannya di sebuah media online. Tifatul dinilai melecehkan kesenian masyarakat Sunda karena menganggap jaipong kesenian yang miring.
"Kami bukan generasi yang mengembangkan seni yang miring seperti kata Sembiring," kata Mas Nanu Muda, pupuhu Komunitas Peduli Jaipong saat menggela Pasanggiri Jaipong di pertokoan Bandung Trade Mall, Bandung, Sabtu (14/2).
Kecaman kepada Tifatul Sembiring dibacakan oleh sejumlah seniman. Dalam pernyataan yang dibacakan pegiat sanggar tari jaipong, Gondo, pernyataan Sembiring telah melecehkan waga Sunda. Menurut Gondo, Presiden PKS itu menyebutkan sejarah jaipong berasal dari tarian erotis dan tempat maksiat serta identik dengan hal-hal negatif.
Nanu mengatakan jika Sembiring tidak minta maaf dan meluruskan pernytaannya, masyarakat Sunda akan menggelar aksi. Menurut dia, tidak masalah jika PKS tidak ada di bumi Parahyangan. Apakag keberadan tari jaipong sudah ada sejak dulu secara turun temurun dan menjadi ikon Jawa Barat.
Kisruh soal Jaipong ini bermula dari himbauan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang meminta goyang, gitek, dan geol tari Jaipong diperhalus. Penari jaipong juga disarankan menutup ketiak. Heryawan merupakan Gubernur Jawa Barat yang berasal dari PKS. ahmad fikri
Baca juga: