TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Autralia Anthony Albanese dan sejumlah pejabat negara tersebut menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada hari ini, Senin, 6 Juni 2022. Salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan itu adalah soal dana infrastruktur sebesar 200 juta dolar Australia (sekitar Rp 2 triliun) yang disiapkan oleh pemerintah negeri Kanguru.
Kedutaan Besar Australia di Indonesia dalam keterangan persnya menyatakan bahwa Jokowi dan Anthonny membahas sejumlah hal penting seperti perdagangan dan investasi bilateral, kerja sama di bidang iklim dan energi, serta kepentingan regional dan global. Selain itu, menurut mereka, hal yang penting dalam kunjungan ini adalah keinginan kedua belah pihak untuk membuka potensi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia.
"Termasuk untuk meneruskan dana infrastruktur dan iklim yang diusulkan Pemerintah sebesar 200 juta dolar Australia dengan Indonesia," demikian keterangan tertulis Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia pada Minggu, 5 Juni 2022.
Meski pun demikian, tak ada keterangan lebih lanjut terkait alokasi penggunaan dana tersebut.
Indonesia membutuhkan banyak investasi untuk membangun infrastruktur, terutama dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal itu tak lepas dari mundurnya investor utama proyek tersebut, SoftBank, beberapa waktu lalu.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, sempat menyatakan ketertarikan sejumlah negara untuk berinvestasi. Dia sempat menyatakan ada minat dari pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk mendanai proyek tersebut.
Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia dari Partai Buruh yang baru dilantik pada 23 Mei lalu. Dia menyatakan kunjungannya itu menunjukkan betapa pentingnya Indonsia dalam pemerintahan mereka.
“Indonesia adalah salah satu tetangga terdekat kami, itulah sebabnya saya berkomitmen untuk berkunjung secepatnya," kata dia.
Anthony Albanese menyebut kedua negara memiliki sejarah panjang kerja sama dan persahabatan. Albanese pun menyebut pemerintahan akan bekerja sama dengan Indonesia untuk memperdalam hubungan ini.
Ia juga menyebut bahwa Australia dan Indonesia selama ini telah bermitra erat dalam isu-isu perdagangan, pembangunan, pendidikan, dan keamanan wilayah. Sehingga selama kunjungan ini, Albanese berharap dapat membangun hubungan yang lebih jauh antar kedua negara.
"Termasuk merevitalisasi hubungan perdagangan kita dan mempromosikan kerjasama di bidang iklim, infrastruktur dan energi," kata dia.
Dalam kunjungannya, Albanese membawa serta Menteri Luar Negeri Senator Penny Wong, Menteri Perdagangan Senator Don Farrell, Menteri Perindustrian Ed Husic, dan Anggota Solomon Luke Gosling OAM.
Sementara Jokowi ditemani oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Baca: Jokowi Ajak PM Australia Anthony Albanese Gowes Pakai Sepeda Lokal