Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Si Salman Lumpur Jurnalis Suara Muhammadiyah

Reporter

image-gnews
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif (kiri) berbincang dengan   calon Presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo di Sleman, (3/5). ANTARA/Regina Safri
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif (kiri) berbincang dengan calon Presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo di Sleman, (3/5). ANTARA/Regina Safri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau akrab dikenal Buya Syafii Maarif meninggal dunia Jumat 27 Mei 2022 para pukul 10.15  di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kabar tersebut disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir lewat cuitan di twitternya.

Buya Syafii Maarif sempat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping sejak 14 Mei 2022 karena keluhan sesak napas. Pada Maret 2022 lalu pun Buya Syafii juga sempat dirawat rumah sakit yang sama karena mengalami serangan jantung. Kepergiannya membawa duka mendalam bagi orang-orang terdekatnya 

Buya Syafii Maarif yang seorang cendikiawan muslim dan tokoh Muhammadiyah lahir di Sumpur Kudus, Sawahlunto, Sumatera Barat pada 31 Mei 1935.

Dikutip dari tempo.co, sebelum menjadi Ketua Umum Muhammadiyah, di masa mudanya ia dikenal sebagai jurnalis yang cukup aktif di Majalah Suara Muhammadiyah yang merupakan media terbitan Muhammadiyah.

Ia mengawali karirnya di majalah tersebut dengan didapuk sebagai korektor pada 1965 hingga 1972. Kemudian Buya Syafii Maarif diangkat menjadi staf redaksi sampai 1982. Ia kemudian menjadi pemimpin redaksi pada 1988 hingga 1990. Bahkan ia dipercaya menjabat sebagai pimpinan umum di media yang sama.

Sebagai jurnalis, Buya Syafii juga sering menggunakan nama penanya yaitu Salman Lumpur. Nama Salman didapatkan dari nama putra sulungnya yang meninggal karena penyakit cacar saat masih berusia 20 bulan.

Ia juga memiliki panutan saat menjadi jurnalis yaitu Bastari Asnin, seorang sastrawan yang terkenal dengan karya Di Tengah Padang.

Pada 1998 hingga 2005 ia menjabat sebagai ketua umum PP Muhammadiyah ke-13. Kala itu, Buya Syafii menggantikan posisi Amien Rais, eks tokoh PAN sekaligus pendiri Partai Ummat. Setelah itu, posisi Buya Syafii sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah pun digantikan oleh Din Syamsuddin, yang kini mendirikan Partai Pelita.

Dia bahkan pernah meraih penghargaan Ramon Magsaysay pada 2008. Penghargaan Ramon Magsaysay sendiri merupakan ”Nobel versi Asia” yang diberikan sejak 1957 kepada individu atau organisasi yang dianggap unggul di bidangnya.

Dilansir dari Antara, Buya Syafii menganggap kebhinekaan harus menjadi kekuatan sebagai pemersatu bangsa yang dapat dibingkai dalam moderasi beragama. Menurutnya untuk mencapai persatuan nasional, bangsa harus memahami dan menghormati perbedaan. Dengan kata lain, kebhinekaan bangsa dihormati dalam wadah persatuan bangsa Indonesia.

Keberagaman harus dipahami sebagai kesatuan bangsa, dan keberadaannya tidak dapat disangkal. Keberagaman juga harus dipahami sebagai satu kesatuan keragaman yang menerima perbedaan sebagai kekuatan, bukan sebagai ancaman atau gangguan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, semua budaya, agama, dan suku yang ada tetap dalam bentuknya masing-masing, dan rasa nasionalisme dan kebanggaan sebagai bagian dari negara Indonesia yang menghubungkan semuanya.

"Bhinneka Tunggal Ika tak boleh dianggap hanya sekadar semboyan, namun harus dihayati, disimpan pada sanubari serta juga dilaksanakan oleh setiap warga negara Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara," katanya.

Pria yang juga seorang Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini meminta para pemuda juga serius ikut serta mengurus negara bila tak ingin Indonesia dikuasai kekuataan asing. Menurutnya, 'kelompok ideologi impor' tidak akan berdaya lagi kalau para pemuda bersatu menegakkan Keadilan Sosial.

Ia juga mengatakan bahwa kemerdekaan itu mahal dan jangan sampai disia-siakan. Rakyat Indonesia harus bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Berdasarkan beberapa buku yang ia baca, menurutnya pemerintah hingga kini belum dapat menjalankan apa yang menjadi akan dalam kandungan Pancasila.

Sebab menurut pandangannya masih banyak hal-hal yang menjadi ancaman bagi kemajuan bangsa Indonesia. Ia meminta pemerintah harus bekerja keras dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

Selain pandangannya yang kritis terhadap permasalahan negara, ia juga mengutuk kekejaman Taliban di Afghanistan. Buya Syafii Maarif berharap aksi brutal Taliban kala berkuasa di Afghanistan pada 1996 sampai 2001 jangan sampai terulang kembali. Ia menentang keras pengekangan hak kaum perempuan hingga pembunuhan yang dilakukan Taliban kala itu.

Menurutnya selama Taliban berkuasa lima tahun, mereka telah memunculkan citra buruk terhadap Islam. Sehingga ia menilai janji Taliban untuk menampilkan wajah yang berbeda dengan sebelumnyanya tak akan mudah direalisasikan. Selain itu, Buya Syafii Maarif juga meminta pemerintah Indonesia mewaspadai bangkitnya kelompok teroris seiring kemenangan Taliban menguasai Afghanistan.

ANNISA FIRDAUSI

Baca: Buya Syafii Maarif Wafat, JK Kenang Almarhum Sosok Guru Bangsa

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

34 menit lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 jam lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

15 jam lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menghadiri acara Halalbihalal dan Silaturahmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senen, Jakarta, Minggu, 28 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota


Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

2 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.


Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Kampoeng Mataraman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.


Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

3 hari lalu

Ilustrasi pendidikan di sekolah.
Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.


Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

3 hari lalu

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?