Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hepatitis Akut Mengancam, Kemenkes Anggap Masih Belum Perlu Keberadaan Satgas

Reporter

image-gnews
Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan.
Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa saat ini tidak perlu adanya Satuan Tugas (Satgas) penanganan khusus untuk menangani hepatitis akut.

"Sampai saat ini kita tidak melihat adanya perlu satuan penanganan khusus ya, karena tadi bahwa jumlah provinsi yang melaporkan itu hanya 7 provinsi dan kasusnya sangat sedikit" kata Siti Nadia yang juga eks Jubir Kemenkes kepada wartawan, Kamis 19 Mei 2022.

Menurut Nadia, sedikitnya jumlah percepatan kasus hepatitis dan tidak mengganggunya kasus ini kepada aktivitas masyarakat membuat hepatitis akut ini hanya perlu diwaspadai. Penyakit hepatitis akut juga memiliki kecil kemungkinan menjadi pandemi.

"Perkembangan kasus, percepatan daripada penambahan kasus ini hepatitis akut misterius ini kalau nanti berkembang seperti pandemi rasanya kecil sekali. Karena kondisinya tidak akan mengancam begitu banyak menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu. Tetapi perlu kita waspadai" katanya.

Nadia menyebutkan bahwa hingga saat ini Negara lain mencatat 436 kasus dari 27 negara, dimana Indonesia melaporkan satu kasus kematian diduga hepatitis akut dan empat kasus klasifikasi masih pending (pending classification) karena memiliki kemungkinan yang besar untuk tidak terjangkiti.

"Negara lain mencatat 436 kasus dari 27 negara, dimana dilihat Indonesia melaporkan satu kasus kematian diduga hepatitis akut, 4 kasus klasifikasi pending. Jadi kita mencatat ada 5 kematian yang diduga hepatitis akut berat yang diketahui. Tapi 4 yang kita laporkan sangat mungkin keluar dari kriteria tersebut," ujarnya.

Nadia menerangkan bahwa dalam epidemologi tahapan penyakit dimulai dari peningkatan kasus, kemudian kejadian luar biasa, wabah, kemudian endemi, lalu kemudian pandemi. Menurut WHO penyakit hepatitis akut ini berpotensi sebagai penyakit yang menimbulkan kejadian luar biasa.

"WHO mengatakan ini sebagai penyakit yang disebut sebagai potensi terjadinya kejadian luar biasa. Kalau dalam epidemologi peningkatan penyakit itu mulai dari peningkatan kasus, Kejadian luar biasa, wabah, endemi, lalu pandemi," tuturnya.

Merujuk WHO, Nadia menerangkan bahwa kejadian luar biasa bisa saja terjadi karena belum diketahuinya akar dari penyakit ini secara mendalam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau Hepatitis, WHO mengatakan hati-hati karena bisa terjadi kejadian luar biasa karena kita tidak tahu penyakitnya sebabnya apa, virusnya belum tahu, mengobati pakai obat apa juga belum tahu secara tepat, sampai resikonya belum tahu secara pasti menularnya seperti apa," ujarnya.

Adapun berdasarkan keterangan ahli, Nadia menyebutkan bahwa gejala hepatitis akut ini mirip dengan gejala hepatitis A dengan makanan sebagai media penularannya.

"Para Ahli mengatakan gejala hepatitis akut berat ini mirip dengan gejala hepatitis A. Kalau hepatitis A itu penularannya melalui makanan," imbuhnya.

Nadia menghimbau agar masyarakat terus meningkatkan kesadaran dalam menjalankan hidup sehat dan disiplin layaknya saat pandemi covid-19 melanda.

"Makanya kemudian sekarang yang kita sampaikan dan himbau kepada masyarakat adalah bagaimana cuci tangan, tidak makan makanan sembarangan, kemudian jangan berbagi alat makan dengan orang lain, jadi itu kunci awalnya," ujarnya.

RAHMA DWI SAFITRI

Baca: 14 Kasus Dugaan Hepatitis Akut, Kemenkes: Belum Ada Konfirmasi Positif

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Saran Kemenkes untuk Jemaah Haji 2024: Perbanyak Istirahat dan Rutin Olahraga Ringan

3 hari lalu

Jemaah haji Indonesia kloter pertama tiba di Madinah, Arab Saudi, Rabu, 24 Mei 2023. Sumber: KBRI RIYADH
Saran Kemenkes untuk Jemaah Haji 2024: Perbanyak Istirahat dan Rutin Olahraga Ringan

Kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

3 hari lalu

Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D saat menghadiri peresmian kerja sama antara laboratorium klinik Prodia dan IHH Healthcare Malaysia di Jakarta, Kamis 28 Juli 2022/Prodia
Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Tangani Korban Banjir di Sumbar, Kemenkes Terjunkan Posko Kesehatan Mobile

15 hari lalu

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono (dua dari kiri) usai rapat tingkat menteri tentang penanganan banjir Sumatera Barat di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (13/3/2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Tangani Korban Banjir di Sumbar, Kemenkes Terjunkan Posko Kesehatan Mobile

Karena medan yang sulit dijangkau, Kemenkes menerjunkan posko kesehatan mobile untuk membantu para korban terdampak banjir di Sumbar.


Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

19 hari lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.


Kemenkes: Penyakit Tropis Terabaikan Masih Menjangkiti 1 Juta Penduduk Indonesia

22 hari lalu

Penyandang kusta yang telah diamputasi kakinya ikut melakukan pencoblosan pemilihan umum Walikota dan Wakil Walikota Tangerang di kawasan Sitanala, Tangerang, Banten, (31/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Kemenkes: Penyakit Tropis Terabaikan Masih Menjangkiti 1 Juta Penduduk Indonesia

Penyakit tropis adalah salah satu bentuk penyakit yang sering terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis.


Apakah Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks Ditanggung BPJS Kesehatan?

22 hari lalu

Petugas medis menyiapkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) pada kegiatan bulan imunisasi  di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu 26 Agustus 2020. Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah infeksi virus HPV (human papillomavirus). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Apakah Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks Ditanggung BPJS Kesehatan?

Kanker serviks atau leher rahim dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV. Lalu, apakah vaksin HPV ditanggung BPJS Kesehatan?


108 Petugas Pemilu 2024 Meninggal, Kemenkes Ungkap Daftar Lengkap Penyebabnya

33 hari lalu

Ilustrasi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)  dalam Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
108 Petugas Pemilu 2024 Meninggal, Kemenkes Ungkap Daftar Lengkap Penyebabnya

Sebanyak 108 petugas Pemilu 2024 telah meninggal dunia per 22 Februari. Ini daftar lengkap penyebabnya versi Kemenkes.


Kasus Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes, KPK Panggil Direktur PT Daekyung Glotech Indah

34 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes, KPK Panggil Direktur PT Daekyung Glotech Indah

Saksi yang dipanggil KPK yakni Direktur PT Daekyung Glotech Indah, Jeon Byung Kil, dan staf marketing Daekyung Glotech, Ira Saptamia.