Menurut pendapat Tito, berdasarkan putusan tersebut, TNI-Polri tidak mesti pensiun untuk menjadi penjabat Gubernur. "Saya tidak melihat itu harus dipensiunkan, tapi lebih kepada tidak menjadi pejabat aktif di institusinya," ujar dia. "Ya menggunakan mekanisme seperti sebelum-sebelumnya, yang sudah alih status atau ditugaskan di luar institusinya, ASN".
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati sebelumnya mengingatkan pemerintah agar tak mengangkat anggota TNI atau polisi aktif sebagai penjabat gubernur. "Kekhawatirannya adalah soal netralitas, apalagi nanti akan menjabat sampai 2024," ujar Khoirunnisa.
Pemerintah pernah beberapa kali menunjuk perwira TNI/Polri sebagai penjabat kepala daerah. Misalnya, saat menunjuk Mayjen TNI Soedarmo sebagai Penjabat Gubernur Aceh dan Inspektur Jenderal Carlo Tewu sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Barat. Kemudian, pemerintah pernah mengangkat Komjen Mochamad Iriawan menjadi penjabat Gubernur Jawa Barat.
Khoirunnisa berharap preseden buruk tersebut tidak berulang. "Ini sangat disayangkan. Kalau memang stok pejabat madya di Kementerian Dalam Negeri sudah habis, sebetulnya kan bisa mencari pejabat madya di Kementerian lain seperti Kemenpan-RB, Polhukam atau Kumham," kata dia.
Hari ini, Mendagri Tito melantik lima penjabat gubernur menggantikan gubernur definitif yang habis masa jabatannya per Mei ini. Salah satunya Komisaris Jenderal (Purn) Paulus Waterpauw yang dilantik menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Papua.
Tito menyebut, Paulus dipilih menjadi penjabat karena dinilai memiliki rekam jejak memimpin di Papua. Purnawirawan TNI itu pernah menjadi Kapolda Papua Barat.
"Dan yang penting beliau putra Papua, orang asli Papua. Dengan segala pengalamannya, kemampuan akademik, jam terbang, kita harap bisa jaga stabilitas politik dan pertahanan di Papua," ujar Tito.
"Pak Waterpauw kan juga sudah pensiun, cuma ini alih status. Jadi bukan pejabat aktif di lembaganya (Polri)."
Baca juga: Jelang Pelantikan Penjabat Gubernur, 918 Personel TNI - Polri Amankan Manokwari
DEWI NURITA