TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mencatat penambahan laporan pasien terjangkit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Namun, jumlah pasti pasien itu belum diungkap karena masih dalam proses verifikasi laboratorium.
Mula-mula pasien hepatitis akut terdata tiga orang di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Namun pasien yang berumur, 2 tahun, 8 tahun dan 11 tahun itu meninggal dunia karena di rujuk ke RSUPN sudah dalam kondisi stadium lanjut.
"Semua kasus yang terkait dengan adanya sindrom kuning tadi dilaporkan dan memang ada penambahan jumlah kasus," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat konferensi pers daring, Kamis, 5 Mei 2022.
Sebelum mengategorikan pasien yang dilaporkan terkena hepatitis akut, Nadia mengatakan harus didahului dengan pemeriksaan menggunakan metode genome sequencing. Ini agar bisa dipastikan pasien itu bukan menderita hepatitis A sampai E. "Pemeriksaan laboratoriumnya untuk menegakkan diagnosisi pasti terkait penyebab hepatitis akut berat ini bukan dikarenakan hepatitis A sampai dengan E tadi," ucap dia.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi dari RSUPN Cipto Mangunkusumo Hanifah Oswari mengatakan hal yang sama. Kata dia, terdapat laporan penambahan jumlah pasien yang mengidap hepatitis akut ini di Jakarta maupun di kota lainnya, namun belum terverifikasi.
"Saat ini memang sudah ada laporan, baik dari Jakarta penambahan kasusnya maupun luar kota, sudah ada laporan dugaan penambahan kasusnya. Tetapi hal ini masih dalam investigasi apakah betul termasuk kriterian hepatitis akut berat," ucap Hanifah.
Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.
WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya atau Acute Hepatitis of Unknown aetiology pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya atau 10 persennya memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal. Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, enyakit kuning akut, dan gejala gastrointestinal.
Penyebab hepatitis akut belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium diluar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut. Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus dil luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.
Baca Juga: Dokter Spesialis Ungkap Cara Mencegah Penularan Hepatitis Akut pada Anak