INFO NASIONAL - Masyarakat Gorontalo memiliki tradisi unik setiap Ramadan. Tiga hari menjelang Lebaran, mereka akan memasang pelita atau lampu tradisional di depan rumah masing-masing. Tradisi ini disebut Tumbilotohe.
Tahun ini Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, melaksanakan pemasangan lampu di malam pertama, H-3 Idul Fitri, sekaligus menandakan dimulainya pelaksanaan Tumbilotohe oleh masyarakat Tanggidaa, Kamis malam, 28 April 2022.
"Tumbilotohe malam ini kita sudah mulai, yang selalu dinantikan masyarakat dan Tanggidaa Mulolo ini saya kira memberi nuansa hiburan, adat dan menjadi objek wisata bukan hanya warga Gorontalo tetapi juga masyarakat dari luar Gorontalo,” kata Marten Taha saat upacara pembukaan dimulainya Tumbilotohe dengan tajuk “Tanggidaa Mulolo”.
Ia memberi apresiasi panitia yang telah berupaya keras menyiapkan Tumbilotohe tahun ini agar lebih meriah, serta untuk seluruh masyarakat Tanggidaa yang telah melakanakan kegiatan tersebut sebagai bentuk upaya dalam melestarikan tradisi warisan leluhur Gorontalo.
Seiring perkembangan zaman, semarak cahaya selama Tumbilotohe berlangsung bukan hanya berasal dari pelita tradisional berbahan bakar minyak tanah. Kini telah banyak pula yang menggunakan lampu hias bertenaga listrik. Kendati demikian, kata Marten Taha, tidak mengubah nuansa atau makna dari Tumbilotohe.
Marten Taha didampingi Sekretaris Daerah Kota Gorontalo dan sejumlah OPD lingkup Pemkot juga membuka gebyar Tumbilotohe di Kelurahan Leato Selatan, Kecamatan Dumboraya.
Sebelumnya rombongan Wali kota melaksanakan Sholat Isya berjama'ah dan taraweh di Masjid Al-Musyawarah. Kelurahan Leato Selatan sekaligus bertindak sebagai Imam Sholat Isya. (*)