TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar rapat Koordinasi Lintas Sektoral Bidang Operasional 2022 bersama para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah.
Dalam rapat tersebut Sigit membahas persiapan Mudik Lebaran 2022 mulai dari pengamanan, persediaan bahan bakar minyak (BBM), hingga cakupan vaksinasi booster.
"Pengamanan dan pengawalan mudik 2022 harus dilakukan secara maksimal sehingga masyarakat bisa mudik, tapi laju kasus Covid-19 bisa terkendali," ujar dia dalam rakor yang disiarkan langsung di akun Twitter Divisi Humas Polri, Kamis, 14 April 2022.
Sigit berharap mudik tahun ini tidak meningkatkan kasus Covid-19 seperti tahun sebelumnya saat varian Delta. Sehingga, kata dia, pelaksanaan vaksin penguat dengan target 50 persen menjelang Idul Fitri perlu direalisasikan, serta pendisiplinan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi yang dioptimalkan.
Vaksinasi booster juga akan digalakkan di setiap pos untuk merealisasikan target vaksinasi booster itu. “Kita perlu waspada, harapan kita vaksin penguat sampai 25 April bisa sampai 50 persen,” katanya.
Menurut Sigit, vaksinasi sangat penting, terutama untuk kalangan lansia, karena mudik tujuannya bertemu dengan sanak saudara, keluarga, orang tua. Tujuannya untuk menekan fatalitas Covid-19. "Kemudian target vaksinasi lansia 70 persen menjadi target untuk menekan angka kefatalan,” tuturnya.
Selain itu, pimpinan tertinggi Polri itu menjelaskan terkait dengan ketersediaan sembako hingga BBM. Untuk BBM, berdasarkan hasil rapat bersama Kementerian BUMN dan Direktur Utama PT Pertamina, ketersediaan stok dan pasokan mencukup sampai waktu yang cukup panjang.
Namun, tetap memerlukan pengawasan, karena disparitas harga BBM khususnya solar bersubsidi dengan solar untuk industri masih ada. Hal itu mengakibatkan pelaku industri mengambil solar subsidi di SPBU yang peruntukannya seharusnya untuk masyarakat umum.
"Untuk menjamin ketersediaan BBM, polisi menegakkan aturan dan hukum, tercatat saat ini sudah ada 117 tersangka dari 81 kasus penyalahguna BBM yang terjadi di beberapa wilayah," kata dia.
Beberapa strategi juga disiapkan, kata Sigit, beberapa di antaranya adalah pengerahan personel, pendirian pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu. Untuk mengantisipasi kemacetan, dia menyebutkan, jajarannya sudah melakukan pemetaan terkait wilayah-wilayah rawan macet.
Di lokasi tersebut diterapkan strategi pengaturan agar tidak terjadi kemacetan yang dapat menghambat aktivitas masyarakat saat melaksanakan mudik. Caranya dengan memberlakukan ganjil genap di jalan tol, dan jalur arteri; adanya pembatasan arus lalu lintas ini.
"Saya minta jajaran Polri agar mensosialisasikan hal itu, agar masyarakat dapat menyesuaikan jadwal keberangkatannya demi kelancaran perjalanan," tutur Kapolri Listyo Sigit.