INFO NASIONAL - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen akan meningkatkan kinerjanya dalam meningkatkan produksi berbagai komoditas pangan, kendati sebagian anggaran harus direalokasikan kembali. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kementan, Kasdi Subagyono, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Selasa, 5 April 2022.
"Kami sampaikan terima kasih atas arahan dan petunjuk serta masukan yang sangat kondusif dari pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI. Kami mohon maaf atas apa yang tidak berkenan, tapi ke depan kami akan memperbaiki dan meningkatkan kinerja kami," ujarnya.
Baca Juga:
Dalam RDP tersebut, Komisi IV memberi banyak catatan realokasi anggran untuk semua direktorat jenderal dan berbagai badan yang ada. Salah satunya realokasi anggaran sebesar Rp 10 miliar dari kegiatan pemberdayaan petani milenial BPPSDMP menjadi kegiatan pengembangan UPPO pada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.
Dengan demikian, anggaran di sekretaris jenderal tahun 2022 sebesar Rp 1,5 triliun, inspektorat jenderal Rp 97 miliar, direktorat jenderal tanaman pangan Rp 2,2 triliun, direktorat jenderal hortikultura Rp 1,1 triliun, ditjen PKH Rp 1,6 triliun, ditjen perkebunan Rp 1,1 triliun, ditjen PSP 2,9 triliun, balitbangtan Rp 1,1 triliun, BPPSDMP 1 triliun, badan karantina Rp 1,7 triliun dan BKP Kementan Rp 321 miliar.
Di sisi lain, kata Kasdi, Kementan terus mengupayakan pembaharuan data produksi dan luas lahan pada kawasan pengembangan produksi pertanian di setiap provinsi Indonesia. Bahkan, pembaharuan dilakukan secara berkala.
"Yang berkaitan dengan data kami akan memperbaikinya secara cepat. Dinamika di dirjen cukup kencang dan itu tidak kami konsolidasikan lagi sehingga ada perbedaan. Revisi di dirjen tidak kami record," ujarnya.
Walau demikian, menurutnya, semua data-data yang berkaitan dengan teknis biasanya selalu dikelola oleh tiap direktorat jenderal dan masing-masing unit kerja baik di pusat maupun di daerah. Namun, begitu masuk pada data strategis barulah dilanjutkan ke sekretaris jenderal.
"Memang kalau yang teknis adanya selalu di dirjen, Pak. Misalnya data terbaru dan data yang di update setiap hari," ucap Kasdi. (*)