TEMPO.CO, Jakarta - PDIP mengingat Presiden Jokowi untuk menjaga kekompakan kabinet dalam rencana reshuffle menteri. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto meminta Jokowi tak memilih menteri yang memiliki agenda sendiri, terutama terkait kontestasi Pemilihan Presiden 2024.
"Tidak boleh ada menteri yang punya irama yang berbeda, yang belum-belum sudah mempersiapkan diri dalam kontestasi 2024 misalnya," ujar Hasto di sela acara ulang tahun PDIP ke-49 di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Ahad, 27 Maret 2022.
Hasto menyatakan pengocokan ulang kursi menteri merupakan hak prerogatif Presiden. Namun, menurut dia, selama ini Jokowi selalu berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mencopot atau mempertahankan jajaran menterinya.
Selain itu, Hasto mengatakan dalam reshuffle kali ini Jokowi akan menjadikan isu kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng sebagai pertimbangan kinerja menteri. Meskipun demikian, dia tak menyebutkan secara jelas apakah Menteri Perdagangan Muhammad Luhtfi akan diganti dalam reshuffle kali ini.
"Pak Presiden akan melihat bagaimana urusan misalnya minyak goreng ini juga menjadi bahan evaluasi atas kinerja para menterinya," kata Hasto.
Sebelumnya, sejumlah anggota kabinet Jokowi memang tampak telah bersiap-siap untuk menyambut kontestasi Pemilihan Presiden 2024. Menteri BUMN Erick Thohir misalnya, telah mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan untuk menjadi calon presiden. Erick sendiri tak mengiyakan atau menolak kemungkinan dia akan maju dalam Pilpres 2024.
Selain Erick, menteri lain yang telah memberikan sinyal akan maju dalam Pemilihan Presiden 2024 adalah Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Sejumlah spanduk dukungan terhadap Luhut bermunculan pada akhir tahun lalu.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga kemungkinan besar akan kembali maju pada Pilpres 2024. Dalam sejumlah survei, elektabilitas Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini masih dianggap sebagai salah satu yang tertinggi.
Isu reshuffle kabinet telah berhembus sejak sebulan terakhir. Jokowi disebut akan memberikan jatah kursi menteri kepada Partai Amanat Nasional (PAN) yang baru belakangan bergabung sebagai anggota koalisi pemerintah.
Kabar reshuffle kabinet semakin menguat setelah Jokowi berbicara secara langsung di depan para menteri-menterinya soal maraknya produk impor dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah pada Jumat kemarin. Dia mengancam mencopot menteri yang memang tidak bisa menggenjot penggunaan produk dalam negeri dalam belanja di kementerian mereka.
Tiga menteri yang mendapatkan sorotan dari Jokowi adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Baca: Luhut Klaim 110 Juta Orang Dukung Tunda Pemilu, Hasto: Tak Usah Dibahas