INFO NASIONAL- Wakil Ketua MPR-RI yang juga anggota Komisi VII DPR-RI Hidayat Nur Wahid alias HNW menyambut baik kabar yang disampaikan Menteri Agama dari Arab Saudi bahwa pelaksanaan haji tahun 2022 Masehi atau 1443 Hijriah akan dibuka bagi jamaah dari luar Saudi, termasuk dari Indonesia.
Hidayat meminta agar Kementerian Agama mempersiapkan keberangkatan jamaah Indonesia dengan maksimal dan adil termasuk manasik di era Covid-19 dan kesehatan calon jamaah. Selain itu memperjuangkan kuota terbaik bagi jamaah Indonesia yang sangat antusias ke tanah suci tapi sudah dua musim tidak bisa berangkat karena pandemi covid-19. Serta memastikan agar biaya penyelenggaraan ibadah haji lebih efisien dan tidak memberatkan calon jamaah haji.
“Penting Kemenag memperjuangkan agar Indonesia bisa mendapatkan kuota terbaik, sehingga akan lebih banyak calon jamaah haji yang bisa berangkat tahun ini. Selain itu kami akan terus mengawal persiapan haji dan mengoreksi usulan Kemenag soal biaya perjalanan ibadah haji,” ujarnya di Jakarta, Rabu 23 Maret 2022.
HNW menjelaskan, usulan awal Menag yang disampaikan dalam raker dengan DPR 20 Februari lalu bahwa biaya haji reguler akan naik menjadi Rp 45 juta belum menjadi keputusan dan masih ditolak Komisi VIII DPR-RI maupun masyarakat.
Dalam pembahasan terakhir komisi VIII DPR dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) 21 Maret, lembaga tersebut belum menerima rincian komponen biaya haji yang diusulkan Menag. Sehingga belum bisa ditentukan berapa biaya haji tahun 2022. Diharapkan BPKH dan Dirjen Haji dan Umrah di Kemenag memaksimalkan koordinasi agar menyepakati usulan biaya perjalanan haji yang tidak memberatkan calon Jamaah.
“Kami sejak awal mengkritisi dan menolak usulan Menag terkait kenaikan signifikan biaya haji dari Rp 35 juta ke Rp 45 juta,”katanya. Dalam RKAT keuangan haji 2022, diproyeksikan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) yang harus dibayarkan jamaah naik maksimal menjadi Rp 38,745 juta.
Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini mengingatkan Kemenag agar mengacu kepada RKAT yang disusun bersama di akhir 2021. Saat ini status pandemi sudah diubah menjadi endemi, kebijakan karantina dan tes Covid-19 tidak berlaku lagi. Seharusnya bisa dilakukan efisiensi untuk menutupi sebagian peningkatan biaya akibat volatilitas nilai tukar dan naiknya harga minyak dunia.
Menurutnya, Pemerintah RI sebaiknya menggunakan momentum naiknya harga minyak dunia yang berimbas sangat menguntungkan bagi Arab Saudi, untuk melobi pihak otoritas di Saudi agar dapat memberikan keringanan bagi calon Jemaah Haji dari Indonesia. “Ini akan berdampak pada pengurangan beban pembiayaan perjalanan haji,” katanya.
HNW berharap Menteri Agama bisa menegosiasikan penangguhan pengenaan pajak KSA bagi jamaah haji Indonesia, sehingga bisa membantu menekan biaya perjalanan haji. "Semoga semua upaya bersama ini bisa mengobati kerinduan dan kekecewaan para calon jamaah haji yang batal berangkat selama dua tahun, sehingga mereka bisa melaksanakan haji dengan tenteram, tenang, aman dari persoalan kesehatan dan keuangan, “ujarnya.(*)
