Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kota Pintar Ibu Kota Nusantara

image-gnews
Iklan

Pembangunan ibu kota negara atau IKN “Nusantara” akan mengadopsi konsep kota pintar atau smart city. Gagasan tersebut tertuang dalam rencana pembangunan sejumlah sektor ekonomi dan industri yang bakal menerapkan skema Revolusi Industri 4.0 dan daya dukung lainnya, seperti Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Inovasi, serta Pusat Pendidikan Abad 21.

Penerapan konsep smart city tercermin dari rencana pemerintah yang akan mengakselerasi transformasi digital sebagai penumpu utama di pelbagai sektor ekonomi maupun industri. Transformasi digital merupakan langkah fundamental guna mendukung penerapan konsep smart city.

Tak bisa dimungkiri, tata kelola kota terkini dalam hal penerapan konsep smart city erat kaitannya dengan kemampuan pemerintah mengadaptasi kemajuan teknologi digital yang merupakan resultan dari Industry Revolution 4.0. Oleh karena itu, transformasi digital ini selayaknya dilihat sebagai langkah konkret pemerintah dalam upaya mewujudkan konsep smart city di IKN “Nusantara”.

Adapun smart city merupakan konsep sebuah kota yang berkaitan dengan integrasi teknologi informasi dan komunikasi dalam aktivitas dan kehidupan masyarakat suatu kota. Sederhananya, menurut Caragliu, A., et al dalam Schaffers, 2010, konsep smart city adalah kota yang mampu memadukan sumber daya manusia serta teknologi informasi dan komunikasi guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kualitas kehidupan masyarakat perkotaan yang tinggi.  

Dari definisi tersebut, ada tiga komponen utama yang perlu diperkuat guna mendukung penerapan konsep smart city. Pertama, menyangkut tata kelola pemerintahan yang baik (smart governance). Berikutnya adalah infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang memadai (smart technology). Sedangkan yang ketiga berkaitan dengan sumber daya manusia yang terampil (smart people).

Smart technology merupakan komponen utama yang menjadi benang merah perpaduan antara smart governance dan smart people.  Perpaduan ini dapat menjadi enabler dalam menginisiasi langkah awal penerapan konsep Smart City. Mengapa demikian? Karena dalam perspektif perkembangan teknologi, komponen smart governance dan smart technology tidak lain merupakan representasi dari tiga pilar utama Industry Revolution 4.0. Menurut laporan Ernst & Young, 2020, Industry 4.0: From Strategy to Execution. EY Global, tiga pilar itu adalah penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, adaptasi platform digital, dan penguatan kapasitas serta pola pikir dalam mengelola teknologi informasi dan komunikasi.

Penerapan tiga pilar Industry Revolution 4.0 dalam pengembangan IKN “Nusantara” tertuang dalam rencana integrasi teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem tata kelola pemerintahan. Salah satu wujudnya adalah konsep pemerintahan digital. Konsep ini merupakan tata kelola pemerintahan yang dibangun di atas ekosistem digital sebagai strategi transformasi multisektoral. Nantinya, melalui konsep “Pemerintahan Digital” tersebut, akan terbentuk suatu transformasi cara kerja baru melalui sebuah sistem pemerintahan yang mengedepankan flexible working arrangement dalam nuansa informal workspace yang berbasis digital. Disandingkannya konsep Industry Revolution 4.0 dan smart city dalam rencana sebaran sektor ekonomi dan industri di kawasan IKN “Nusantara” merupakan sebuah langkah yang cerdas dan tepat dalam upaya mengakselerasi penerapan konsep smart city.

Namun, untuk lebih menyempurnakan penerapan konsep smart city yang berbasis pada Industry Revolution 4.0 tersebut, perlu dilakukan penguatan pada komponen lainnya, yaitu komponen smart people. Komponen ini sama pentingnya dengan komponen-komponen lainnya. Smart People merupakan komponen yang menjadi determinan dalam keterbentukan kreativitas dan inovasi, yang notabene merupakan outcome kolaborasi pemerintah dan masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penguatan komponen smart people menjadi langkah penting menghadirkan partisipasi aktif masyarakat dalam penerapan konsep smart city. Tanpa partisipasi masyarakat, yang terjadi justru munculnya kecenderungan pembentukan proses satu arah yang pada akhirnya akan bermuara pada munculnya jarak antara pemerintah dengan masyarakat.

Penguatan komponen smart people dapat dilakukan dengan membentuk ekosistem teknologi yang berbasis pada potensi sosio-kultural dari masyarakat. Akulturasi teknologi, budaya, dan kearifan lokal merupakan wujud implementasi konsep Smart City yang terintegrasi dan berkeadilan. Hal ini karena pondasi smart city tidak semata dibangun di atas infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang memadai, melainkan juga bagaimana teknologi itu dapat menginternalisasi pemaknaan akan sejarah dan keragaman. Wujud penguatan komponen smart people dalam pengembangan IKN adalah dengan diusungnya tema “Nusantara” yang tentunya menjadi representasi dari nilai-nilai sosio-kultural bangsa Indonesia.

Penerapan konsep smart city melalui penguatan komponen smart people dapat menjadi strategi untuk menonjolkan corak budaya dan kearifan lokal Indonesia di era globalisasi. Pasalnya, di tengah era globalisasi yang berlangsung saat ini, penerapan konsep smart city dalam pengembangan IKN dapat merepresentasikan percepatan teknologi di Indonesia, yang kemudian dapat bermuara pada meningkatnya eksistensi Indonesia di mata dunia.

Dengan diusungnya konsep Nusantara, pemerintah menaruh fokus pada upaya transformasi digital yang serba futuristik dan modern. namun akulturasi teknologi-budaya dalam menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal pun tak luput menjadi fokus pemerintah dalam pengembangan IKN. Bahkan, pemerintah tidak hanya menjadikan kearifan lokal sebagai komponen pendukung semata, melainkan menjadi pondasi utama. Hal ini tercermin dari konstruksi filosofis IKN yang dibangun di atas semangat Bhinneka Tunggal Ika, simbol identitas bangsa Indonesia.

Dengan diusungnya konsep Bhinneka Tunggal Ika sebagai konstruksi filosofis IKN, maka pengembangan IKN dapat dimaknai sebagai suatu “panggilan” bagi segenap bangsa Indonesia untuk bersama-sama melangkah maju dengan turut menyukseskan visi besar Indonesia ini.

Maka dari itu, berbagai kendala dan perbedaan pandangan yang muncul jangan dilihat sebagai suatu hambatan, melainkan dimaknai sebagai suatu tantangan yang perlu dijawab bersama. Tidak hanya bagi pemerintah ataupun masyarakat, melainkan dihadapi bersama-sama seluruh pemangku kepentingan melalui upaya kolaborasi yang dibalut dengan semangat “gotong royong”. Semangat ini layaknya kebersamaan yang dibangun para pendahulu bangsa ini ketika merebut kemerdekaan dan mengkonstruksi pondasi awal serta mulai membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. (*)

Ditulis oleh Kepala Badan Intelijen Negara dan Guru Besar pada Sekolah Tinggi Intelijen Negara, Budi Gunawan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Bicara Pentingnya Sosialisasi UU DKJ

3 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui di depan Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Rabu, 17 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Bicara Pentingnya Sosialisasi UU DKJ

Heru Budi menegaskan bahwa perpindahan ibu kota ke Kalimantan Timur harus diterima dengan baik.


Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

9 hari lalu

Gedung bioskop Menteng di Jakarta, 1984. Dok. TEMPO/Nanang Baso
Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.


Budi Gunawan Optimistis Tim Putra dan Putri Jakarta STIN BIN Mampu Menjuarai Proliga 2024

13 hari lalu

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan dan pemain klub Proliga Jakarta STIN BIN. (foto: istimewa)
Budi Gunawan Optimistis Tim Putra dan Putri Jakarta STIN BIN Mampu Menjuarai Proliga 2024

Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan optimistis tim putra Jakarta STIN BIN dan tim putri Jakarta BIN mampu merengkuh gelar Proliga 2024.


Kisah Terbentuknya Jakarta BIN, Klub Voli Binaan Badan Intelijen Negara yang Diperkuat Megawati Hangestri

17 hari lalu

Megawati Hangestri berlabuh di klub Jakarta BIN. (Instagram/@bin_volleyballclub)
Kisah Terbentuknya Jakarta BIN, Klub Voli Binaan Badan Intelijen Negara yang Diperkuat Megawati Hangestri

Megawati Hangestri bergabung dalam klub Jakarta BIN untuk kompetisi Proliga 2024. Klub ini berawal dari Ciparay, Kabupaten Bandung


Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

32 hari lalu

Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Yusril Ihza Mahendra mendaftarkan diri sebagai pihak terkait dalam gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Tim Pembela Prabowo-Gibran yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra mendaftarkan diri untuk menghadapi gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di MK. ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso
Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.


Jakarta Tetap Menarik Meski Bukan Ibu Kota, Ini Alasannya

32 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Jakarta Tetap Menarik Meski Bukan Ibu Kota, Ini Alasannya

Menteri Sandiaga Uno mengatakan Jakarta akan tetap menarik meski tidak berstatus ibu kota negara. Ini alasannya.


Soal Wacana Jakarta Ibu Kota Legislatif, Pakar Bilang Lebih Baik Berfokus Pindah ke IKN

33 hari lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menerima berkas laporan pembahasan RUU DKJ dari Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas dalam Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi Undang-Undang (UU) yang terdiri atas 12 bab dan 73 pasal berisi ketentuan soal status Jakarta usai tak lagi menjadi ibu kota. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Wacana Jakarta Ibu Kota Legislatif, Pakar Bilang Lebih Baik Berfokus Pindah ke IKN

DPR dan pemerintah diminta tetap mempersiapkan kepindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN.


Ombudsman Sebut Pemindahan Ibu Kota ke IKN sebagai Semangat Anti Kolonialisme

45 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ombudsman Sebut Pemindahan Ibu Kota ke IKN sebagai Semangat Anti Kolonialisme

IKN mestinya tidak dijadikan kota multifungsi seperti Jakarta.


Anggota DPR Usul Pemerintah Segera Proklamasikan Ibu Kota Negara Pindah, Apa Alasannya?

47 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Kantor Presiden baru ini diharapkan menjadi ikon Ibu Kota Nusantara, terutama dengan adanya burung Garuda yang menjadi simbol infrastruktur di tengah Kota Nusantara. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Anggota DPR Usul Pemerintah Segera Proklamasikan Ibu Kota Negara Pindah, Apa Alasannya?

Anggota Komisi II DPR Endro Suswantoro Yahman menilai status IKN seperti masih mengambang.


Pengamat: Persoalan Tunggu Jakarta untuk Saingi New York setelah Tak Jadi Ibu Kota Negara

47 hari lalu

Ilustrasi pesta kembang api Tahun Baru. Dok Tempo/Dian Triyuli H
Pengamat: Persoalan Tunggu Jakarta untuk Saingi New York setelah Tak Jadi Ibu Kota Negara

Jakarta, setelah tak jadi ibu kota negara, tetap akan menjadi pusat bisnis dan bahkan digadang-gadang bisa semoncer New York.