TEMPO.CO, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) menggerla pertunjukkan wayang orang dengan lakon "Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu" pada Sabtu malam,19 Maret 2022. Pementasan yang dilaksanakan di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata itu ditujukan untuk mengingatkan para kadernya terkait isu penundaan pemilu.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan menyatakan persoalan penundaan pemilu justru menimbulkan persoalan ketatangeraan yang tak perlu untuk dibahas.
"Skala prioritas saat ini bergotong royong membantu rakyat terutama 'recovery' ekonomi akibat pandemi. Wacana penundaan pemilu menciptakan persoalan ketatanegaraan yang tidak perlu," kata Hasto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu 19 Maret 2022.
Ia mengajak semua pihak bercermin kepada pentas Sastra Jendra itu. Menurut Hasto, lakon Satra Jendra dipilih untuk mengingatkan politik kekuasaan yang dijalankan seluruh anggota dan kader partainya. Dari lakon tersebut, para kader PDIP diminta untuk menjalankan politik kekuasaan dengan mengedepankan moral, kebenaran, dan juga setia pada tatanan pemerintahan yang baik.
Lakon Satra Jendra menampilkan tokoh Begawan Wisrawa, sosok teruji dan memiliki daya spiritualitas yang tinggi, bijak, dan mampu menjadi pengayom. Meski memiliki banyak keistimewaan, Begawan Wisrawa juga seorang manusia biasa yang sering tidak berdaya oleh bujuk rayu kekuasaan.
"Sastra Jendra menjadi bingkai moral untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan," kata Hasto. "Begitu pula dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tata pemerintahan negara harus dijalankan oleh pemimpin dengan karakter yang sama.