INFO NASIONAL - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) siap mendukung penuh program ketahanan pangan melalui koperasi di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, LPDB- KUMKM diberikan target oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki untuk menyalurkan pembiayaan dana bergulir kepada koperasi sektor rill sebanyak 40 persen dari target total penyaluran 2022 sebesar Rp1,8 triliun.
Menurut Supomo, dengan target penyaluran sebesar 40 persen, saat ini LPDB-KUMKM gencar terlibat dan sinergi program ketahanan pangan melalui koperasi."LPDB-KUMKM sekarang diberikan amanah oleh pemerintah untuk terlibat dalam program ketahanan pangan seperti pertanian, peternakan, dan perikanan," ujarnya di Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, Sabtu 14 Maret 2022.
Seperti di Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, LPDB-KUMKM bersama dengan pemerintah daerah dan KSP Kopdit Obor Mas mengembangkan program ketahanan pangan berbasis koperasi. Selain menjaga kebutuhan pangan tercukupi dengan produksi hasil sendiri, program ini juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Indonesia ini negara kepualauan yang luas, akses logistik tentu akan memakan biaya, jika kebutuhan pangan tercukupi dari wilayah NTT sendiri dan tidak tergantung daerah lain, akan sangat baik, selain dari sisi harga murah, juga bisa memberikan dampak ekonomi berupa kesejahteraan," kata Supomo.
Dalam kunjungan ke Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, Supomo bersama dengan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto juga berdiskusi dengan Wakil Bupati Kabupaten Sikka, Kopdit Obor Mas, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Dinas Pertanian dan Dinas Kelautan dan Perikanan serta para pelaku UMKM di Kabupaten Sikka untuk membuat dan mewujudkan ekosistem bisnis yang mendukung ketahan pangan.
"Ayo bersama-sama kita kolaborasi munculkan komoditi unggulan dahulu, pasti kami support, pengembangan bisnis era sekarang ini sangat diperlukan, LPDB-KUMKM siap siap mendampingi semuanya, LPDB-KUMKM tidak memberikan janji, tetapi kami memberikan bukti," ujarnya
Supomo menyakini, sebagai koperasi yang sudah berpengalaman di Indonesia Timur, KSP Kopdit Obor Mas akan mampu mendukung program ketahanan pangan yang digulirkan pemerintah. "Jadi ini pengembangan inovasi dan kreativitas yang sangat baik dengan tujuan akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bersama-sama LPDB-KUMKM pasti kita akan dukung, karena memang ketahanan pangan andalan di Indonesia," katanya.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo juga mengunjungi sejumlah anggota KSP Kopdit Obor Mas yang memiliki usaha sektor pertanian, dan peternakan. Kunjungan tersebut untuk memastikan penyaluran dana bergulir sesuai prinsip Tri Sukses yakni Sukses Penyaluran, Sukses Pemanfaatan, dan Sukses Pengembalian yang telah disalurkan kepada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Obor Mas, dan juga mendorong terwujudnya program ketahanan pangan melalui koperasi di wilayah NTT.
Anggota KSP Kopdit Obor Mas KCU Ende, Marselinus Doa yang memiliki usaha pada sektor peternakan dan pertanian merasa terbantu dengan pembiayaan dari KSP Kopdit Obor Mas dalam mengembangkan usahanya.“Saya sangat berterimakasih karena kami orang di desa bisa dapat pembiayaan untuk kembangkan usaha. Melalui usaha ini saya bisa kembalikan pinjaman, buka lapangan kerja untuk orang lain dan ongkos anak sekolah,” ujarnya.
General Manager (GM) KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto mengatakan, hingga saat ini non performing loan (NPL) untuk pembiayaan LPDB-KUMKM yang disalurkan oleh KSP Kopdit Obor Mas masih nol persen. Artinya semua anggota yang memanfatkan dana bergulir masih lancar mengembalikannya.“Anggota yang pinjam uang betul- betul menggunakan usaha produktif, uang tetap berputar dan target kita untuk meningkatkan kesejahteraan anggota tercapai,” katanya.(*)