TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta anak buahnya mengantisipasi langkanya minyak goreng. Menurut dia, potensi kelangkaan minyak dapat memberikan dampak kepanikan di tengah-tengah masyarakat.
"Kelangkaan ini akan menyebabkan terjadi panic buying dan apabila benar-benar langka, masyarakat berebut belanja untuk disimpan, barang langka, masyarakat bingung, yang terjadi adalah, paling halus unjuk rasa, yang keras penjarahan," kata dia saat memberikan arahan dalam Rapim TNI - Polri di Mabes TNI, Jakarta, Selasa, 1 Maret 2022.
Karena itu, Listyo Sigit mengatakan, permasalahan ini harus dihadapi dengan sangat hati-hati. Kepolisian, kata dia, akan terus mengontrol supaya peredaran minyak goreng ini tidak terjadi kelangkaan di dalam negeri.
Dia mengakui, Indonesia memang dikenal sebagai produsen utama minyak mentah kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di dunia. Namun, kelangkaan bisa saja benar-benar terjadi jika para produsen CPO tidak tertib mengekspornya di tengah tingginya permintaan dunia.
"Karena kebutuhan minyak di luar sangat tinggi sehingga kecenderungan masyarakat atau produsen mengirim ke luar negeri, sehingga kemudian bahan baku produsen dalam negeri menjadi langka. Ini yang sekarang saat ini sedang kita tertibkan," kata Kapolri soal kelangkaan minyak goreng.
Baca juga: Polres Lebak Bongkar Penimbun 24 Ton Minyak Goreng