TEMPO.CO, Jakarta - Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP), Jaleswari Pramodawardhani menyatakan agresi militer yang Rusia lakukan di Ukraina tidak dapat diterima. Apa lagi, saat ini di Ukraina masih ada beberapa WNI yang tinggal untuk bekerja di sana.
"Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri telah mempersiapkan rencana evakuasi WNI. Keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pemerintah," ujar Jaleswari saat dihubungi, Ahad, 27 Februari 2022.
Jaleswari menyatakan Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak menghentikan permusuhan, serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi. Indonesia juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi.
"Penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan," kata Jaleswari.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan operasi militer khusus di Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022. Putin memastikan militer Rusia tidak bertujuan menduduki Ukraina, tapi melakukan demiliterisasi dan denazifikasi.
Akan tetapi, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan ini adalah bentuk invasi. "Ini tak hanya invasi Rusia terhadap wilayah timur Ukraina, tapi juga serangan penuh dari segala penjuru," kata dia di akun twitternya @DmytroKuleba pada hari ini.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, telah merespons konflik yang sedang terjadi di Ukraina, menyusul pengumuman operasi militer dari Putin. Menurut Faizasyah, Indonesia turut prihatin atas eskalasi konflik bersenjata di wilayah Ukraina yang sangat membahayakan keselamatan rakyat, serta berdampak bagi perdamaian di kawasan.
"Menegaskan agar ditaatinya Hukum Internasional dan piagam PBB mengenai integritas teritorial wilayah suatu negara, serta mengecam setiap tindakan yang nyata-nyata merupakan pelanggaran teritorial dan kedaulatan suatu negara," kata Faizasyah saat press brief virtual pada Kamis, 24 Februari 2022.
Faizasyah menyatakan sejauh ini Indonesia masih mengharapkan semua pihak untuk tetap mengedepankan perundingan dan diplomasi untuk menghentikan konflik dan mengutamakan penyelesaian damai.
Ihwal perlindungan warga negara Indonesia di Ukraina, Faizasyah mengatakan KBRI Kyiv telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi keselamatan. "Sesuai dengan rencana kontijensi yang disiapkan," kata dia soal Rusia invasi Ukraina.
Baca: Rusia Invasi Ukraina, Ribuan Pengungsi Mengalir ke Polandia hingga Hungaria
M JULNIS FIRMANSYAH