Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Angka Kematian Akibat Covid-19 Naik, Pakar Minta Adakan Audit

Petugas memasukkan peti tanpa menggunakan pakaian APD saat pemakaman jenazah dengan hasil tes positif di pemakaman khusus Covid-19 Cikadut, Bandung, Kamis, 10 Februari 2022. ndonesia saat ini menghadapi gelombang ketiga penularan Covid-19 dengan angka penularan hampir mencapai 50.000 per hari dan angka kematian yang mulai naik. TEMPO/Prima Mulia
Petugas memasukkan peti tanpa menggunakan pakaian APD saat pemakaman jenazah dengan hasil tes positif di pemakaman khusus Covid-19 Cikadut, Bandung, Kamis, 10 Februari 2022. ndonesia saat ini menghadapi gelombang ketiga penularan Covid-19 dengan angka penularan hampir mencapai 50.000 per hari dan angka kematian yang mulai naik. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah angka kematian akibat Covid-19 selama varian Omicron mencapai 2.484 orang hingga Selasa, 22 Februari 2022. Dari jumlah tersebut 46 persen di antaranya memiliki komorbid dan lebih dari separuh atau 54 persen tidak memiliki komorbid.

“Artinya penyakit pemberat sampai menuju kematian memang tidak sepenuhnya karena adanya komorbid,” ujar mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, melalui pesan pendek pada Rabu, 23 Februari 2022.

Selain itu, data Kemenkes juga menunjukkan sebanyak 53 persen yang meninggal adalah lansia, artinya ada hampir separuh atau 47 persen yang meninggal bukanlah kelompok umur lansia. Jadi, Tjandra melanjutkan, ancaman penyakit berat sampai meninggal memang dapat terjadi di berbagai kelompok umur.

“Kita tentu menyadari bahwa mungkin saja ada gabungan antara yang lansia, dengan komorbid, dan belum divaksinasi lengkap pula,” katanya lagi.

Tjandra yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Jakarta setuju dengan penjelasan angka kematian jauh lebih rendah daripada puncak varian Delta tahun lalu. Namun, kata dia, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, setiap nyawa yang hilang tentu sangat berharga dan tidak dapat tergantikan dengan apapun. Kedua, angka kematian akibat Covid-19 terus naik dari hari ke hari. 

“Kita sangat berduka karena pada 11 Februari 2022 ada 100 orang warga kita yang wafat karena Covid-19. Tidak sampai seminggu maka pada 17 Februari angkanya naik dua kali lipat menjadi 206 kasus, serta pada 18 Februari naik lagi jadi 216 yang meninggal,” tutur dia.

Angka tersebut sempat turun pada 19-21 Februari menjadi di bawah 200 orang, tapi pada 22 Februari melonjak kembali menjadi 257 orang, yang merupakan jumlah tertinggi di masa Omicron. Jika dibandingkan dengan angka kematian pada 6 Januari 2022 ada 4 orang, artinya jadi sekarang sudah meningkat lebih 50 kali lipat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dua pertimbangan di atas untuk memandang kematian ini perlu kita resapi, tidak semata-mata hanya melihat perbandingan angkanya saja, antara saat Delta merebak atau Omicron,” ungkap Tjandra.

Oleh karena itu, mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan di Kemenkes itu mengusulkan tiga hal dalam pengendalian kematian akibat Covid-19 di kasus Omicron. Pertama, melakukan analisa mendalam terhadap empat aspek.

Empat aspek tersebut adalah audit kematian untuk menentukan cause of death (COD), analisa perjalanan penyakit sejak tertular, timbul gejala ringan sampai berat dan meninggal. Serta jenis varian dan jika mungkin jenisnya (BA.1 atau BA.2 dan lainnya), dan apakah ada patient’s delay, health service delay, juga kalau ada berapa lama total delay.

Kedua, karena BOR sekarang masih sekitar 30 persen dan belum dari kapasitas maksimal, maka sebaiknya bagi mereka yang ringan namun punya risiko menjadi berat sebaiknya dirawat inap di rumah sakit. “Nanti kalau BOR jauh meningkat, maka baru aturan dikembalikan lagi menjadi hanya kasus sedang dan berat,” katanya

Sedang usulan ketiga meliputi beberapa aspek yakni pembatasan sosial dan perilaku protokol kesehatan 5M harus tetap dijaga ketat, tes dan telusur terus ditingkatkan secara merata. “Vaksinasi harus terus digalakkan, termasuk booster yang sampai 22 Februari 2022 cakupannya baru 4,24 persen,” kata Tjandra soal kematian akibat Covid-19 di kasus Omicron

Baca: Luhut Minta Pasien Covid-19 dengan Diabetes Melitus Cepat Ditangani

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Atasi Demensia, Jemaah Haji Lansia Diberi Stimulasi Kognitif

4 hari lalu

Jamaah calon haji berusia lanjut kloter pertama embarkasi Aceh menerima obat dari petugas setelah pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Banda Aceh, Aceh, Selasa 23 Mei 2023. Pada musim haji 2023, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag mengangkat tema
Atasi Demensia, Jemaah Haji Lansia Diberi Stimulasi Kognitif

Kemenkes melakukan pendekatan stimulasi kognitif untuk mengatasi demensia yang rentan dialami jemaah haji lansia selama beribadah di Tanah Suci.


Asal-usul Hari Sepeda Sedunia Diperingati pada 3 Juni

7 hari lalu

Ilustrasi bersepeda. AP/Darko Vojinovic
Asal-usul Hari Sepeda Sedunia Diperingati pada 3 Juni

Munculnya Hari Sepeda Sedunia bagian dari upaya untuk mengajak bersepeda sebagai alternatif transportasi yang sehat, hijau, dan ekonomis


Penyebab Gejala Demensia pada Lansia dan Cara Mengatasinya

8 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Penyebab Gejala Demensia pada Lansia dan Cara Mengatasinya

Mengenal gejala demensia pada lansia, penyebab dan cara mengatasinya. Langkah penting dalam mendiagnosis dan mengelola kondisi ini dengan baik.


Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

10 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day diperingati tahunan tiap 31 Mei


Pentingnya Peran Keluarga dalam Mengatasi Depresi Lansia

11 hari lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pentingnya Peran Keluarga dalam Mengatasi Depresi Lansia

Psikiater mengingatkan keluarga berperan besar mengatasi depresi di kalangan lanjut usia. Berikut yang perlu dilakukan.


Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

11 hari lalu

Patients lie on beds in the emergency department of a hospital, amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Shanghai, China January 4, 2023.  Hospitals in Shanghai were overwhelmed by visitors on Wednesday (January 5) as international health experts predict at least one million deaths in China this year, but Beijing has reported five or fewer deaths a day since the policy u-turn. REUTERS/Staff
Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Disease X istilah yang digunakan WHO untuk merujuk pada penyakit baru belum teridentifikasi secara spesifik


Kunci Sehat Lansia, Latihan Fisik dan Asupan Nutrisi

11 hari lalu

Ilustrasi warga lanjut usia (Lansia) dan kesehatan jasmani. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Kunci Sehat Lansia, Latihan Fisik dan Asupan Nutrisi

Melatih kemampuan otot dan tulang serta mengonsumsi asupan bernutrisi protein whey menjadi kombinasi penting bagi gaya hidup sehat kelompok lansia.


Cegah Kekerasan terhadap Lansia, Pemprov DKI Buka Layanan Konsultasi Psikologi

12 hari lalu

Ilustrasi warga lanjut usia (Lansia) dan kesehatan jasmani. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Cegah Kekerasan terhadap Lansia, Pemprov DKI Buka Layanan Konsultasi Psikologi

Para lansia yang membutuhkan konselor untuk berkeluh kesah soal masalahnya di pusat layanan itu, termasuk lapor tindak kekerasan.


Hari Lanjut Usia Nasional 2023, Mensos Risma Minta agar Tak Menelantarkan Orangtua

12 hari lalu

Mensos Tri Rismaharini resmikan salah satu jembatan gantung yang menjadi program Tagana Kemensos. Foto: Tempo/ Fachri Hamzah.
Hari Lanjut Usia Nasional 2023, Mensos Risma Minta agar Tak Menelantarkan Orangtua

Risma meminta agar para orangtua walau pun mereka sudah lanjut usia, tetap dijaga seperti mereka merawat anaknya diwaktu kecil.


Pentingnya Lansia Aktif Bergerak untuk Cegah Penyakit

12 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Pentingnya Lansia Aktif Bergerak untuk Cegah Penyakit

Kemampuan bergerak merupakan salah satu yang perlu diperhatikan dan dikembangkan dalam kehidupan kelompok lansia untuk mencegah berbagai penyakit.