TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyebut pengenaan level PPKM sudah diterapkan di beberapa daerah, terutama di episentrum Covid-19 di Jakarta. Tapi saat ini, pemerintah menyebut episentrumnya sedang bergeser ke Jawa Barat.
"Dalam 2-3 minggu ke depan bisa ke Luar Jawa," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai sidang kabinet, Rabu, 16 Februari 2022.
Pemerintah mengklaim sudah melakukan beberapa persiapan. Salah satunya mendorong pelayanan telemedicine dan ketersediaan obat. Sehingga bagi Orang Tanpa Gejala (OTG) maupun gejala ringan, bisa dirawat di rumah atau di Isoter kalau tak memungkinkan.
Terakhir pada 15 Februari, kasus harian bertambah 57.049 dan menjadi penambahan tertinggi sejak varian Omicron masuk ke Indonesia. Angka ini juga melebihi puncak kasus varian Delta yang terjadi pada 15 Juli 2021 dengan 56 ribu kasus.
Kenaikan kasus melebihi puncak Delta tak hanya secara nasional. Airlangga menyebut kasus konfirmasi harian di berbagai daerah juga sudah melebihi kasus saat gelombang Delta.
Meski demikian, Airlangga menyebut tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) saat ini masih 33,41 persen. "Jadi ini membedakan dengan kasus Delta yang lalu," kata dia.
Perkara BOR ini juga sudah diterangkan Kementerian Kesehatan kepada Tempo pada 11 Februari lalu. Kemenkes saat ini menjelaskan jumlah tempat tidur di rumah sakit yang dioperasikan baru sekitar 86.500 unit.
Jumlah ini belumlah level maksimal karena masih bisa ditingkatkan secara cepat menjadi 120 ribu unit, bahkan 150 ribu unit tempat tidur. Dari 86 ribu tersebut, kapasitas tempat tidur terpakai untuk pasien Covid-19 baru 28,54 persen. Lalu isolasi 29,49 persen dan intensif sekitar 19,02 persen.
"Jadi bisa dikatakan posisi ini kita masih cukup aman," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Azhar Jaya.
Baca: Vaksinasi Belum Lengkap Tingkatkan Risiko Kematian Akibat Omicron