TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo memastikan situasi pandemi Covid-19 masih terkendali meskipun saat ini kenaikan kasus Omicron telah mencetak rekor baru. Pada Selasa kemarin, kasus Covid-19 mencetak rekor baru, yakni bertambah 57.049 atau telah melebihi puncak kasus harian varian Delta pada 15 Juli 2021 dengan 56 ribu kasus.
Meski terjadi ledakan kasus, Abraham memastikan situasi saat ini masih terbilang cukup aman. "Hal ini merujuk pada data keterisian rumah sakit secara nasional, yakni masih di angka 30 persen per 13 Februari 2022," ujar Abraham dalam keterangannya, Rabu, 16 Februari 2022.
Abraham menyebut terdapat lima daerah dengan bed occupancy rate (BOR) rumah sakit Covid-19 tertinggi. Masing-masing daerah itu Jakarta dengan tingkat keterisian 54 persen, Bali 48 persen, Banten 45 persen, Jawa Barat 44 persen, dan Sumatera Selatan 30 persen.
"Semua angka ini menunjukkan situasi masih lebih terkendali jika dibanding saat kita menghadapi Delta, yang angka BOR RS mencapai 90 persen. Tapi kita harus waspada," kata Abraham.
Abraham mengungkapkan dari seluruh keterisian di rumah sakit Covid-19, sebanyak 65 persen merupakan pasien Covid-19 yang tanpa gejala dan bergejala ringan. Atas dasar ini, ia mengimbau kepada masyarakat dan pihak rumah sakit untuk memberikan prioritas kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Selain itu, Abraham mengatakan kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 selalu didasarkan pada pendekatan ilmiah, bukan emosi atau politik. Ia mengatakan pemerintah selalu melibatkan para pakar lintas bidang dan menggunakan berbagai data dalam evaluasi penanganan pandemi.
“Seperti kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang tetap mengacu pada level PPKM tiap daerah sesuai asesmen risiko Covid-19 setiap daerah," kata Abraham menanggapi melonjaknya kasus Omicron.
Baca: Rekor Kasus Covid-19 per 15 Februari, Tembus 57.049
M JULNIS FIRMANSYAH