TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih mencari keterangan atas dugaan kekerasan terhadap warga Desa Wadas. Namun, lembaga tersebut sudah melakukan beberapa hal untuk menghilangkan rasa trauma warga.
“Saya sudah koordinasi dengan beberapa lembaga sosial, seperti Ansor. Ada juga pekerja kemanusiaan yang bisa membantu memulihkan trauma, mereka semua punya sumber daya,” ujar Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, saat dihubungi, Minggu, 13 Februari 2022.
Selain itu, Beka menambahkan, Komnas HAM sudah berkoordinasi dengan Komisi Nasional Perlindungan Anak. “Saat ini kami masih mencari keterangan, jadi belum ada kesimpulan,” katanya lagi.
Komnas HAM sudah mendatangi Desa Wadas dan meminta keterangan dari warga pada Sabtu, 12 Februari. Hasilnya, Beka menyatakan ada dugaan kekerasan yang dilakukan oleh aparat.
Selain itu, pihaknya juga mendapatkan laporan masih ada beberapa warga yang belum berani pulang ke desa. Komnas HAM juga mencatat soal relasi sosial antara warga yang mendukung pembangunan Bendungan Bener dan warga yang menolak menjadi renggang. “Jadi sebelumnya sudah ada ke arah perbaikan relasi, tapi setelah insiden beberapa hari yang lalu itu renggang lagi,” katanya.
Sebelum berkunjung ke Desa Wadas, pada Jumat, 11 Februari, Beka menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dalam pertemuan tersebut, Beka mengatakan beberapa hal kepada Ganjar.
Pertama, Komnas HAM meminta agar pemerintah mengevaluasi total pendekatan yang dilakukan dalam penyelesaian di Desa Wadas. “tapi dengan tidak lagi menggunakan pendekatan keamanan dan mengedepankan musyawarah, pendekatan humanis persuasif begitu,” tutur dia.
Kedua, dia melanjutkan, Komnas HAM juga memberikan beberapa masukan terkait dengan isu penting yang berkembang. Misalnya, Beka mencontohkan soal perizinan, mekanisme pembebasan lahan. "Artinya kemarin kan pengukuran, terus bagaimana pembayarannya apa saja item-item yang harus dibayarkan begitu," tutur Beka.
Dan yang ketiga, Komnas HAM meminta agar Ganjar fokus pada pemulihan trauma bagi warga Desa Wadas, khususnya untuk perempuan dan anak-anak. "Juga soal jaminan keamanan, tidak lagi intimidasi, terus kemudian tidak ada ancaman atau pemaksaan," kata dia.
Menurut Beka, usulan-usulan tersebut diterima oleh Gubernur Ganjar Pranowo. "Dia (Ganjar) menyatakan bertanggung jawab atas kejadian kemarin dan akan menindaklanjuti saran Komnas HAM,” ujar Beka soal insiden di Desa Wadas.
Minggu kemarin, Komnas HAM melanjutkan penyelidikannya dengan mendatangi Polsek Purworejo. “Kami masih melanjutkan mencari keterangan dugaan kekerasan, hari ini akan bertemu dengan pihak kepolisian di Purworejo,” kata Beka soal insiden warga Wadas dengan kepolisian.
Baca: LBH Yogya Ungkap Sejarah Proyek Bendungan Bener yang Ditolak Warga Wadas