TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin mengungkapkan pengaruh insiden yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang.
Gubernur Jawa Tengah tersebut dianggap tengah menjalani ujian untuk mempertahankan elektabilitasnya di tengah problematika sosial yang terjadi di desa yang ada di wilayahnya itu.
Seluruh jawaban Ganjar terhadap isu itu, kata Ujang, akan menentukan masa depannya. Sebab, insiden ini telah menjadi konsumsi publik secara nasional. Seluruh masyarakat sudah tahu kondisi yang terjadi di Desa Wadas akibat keberadaan teknologi digital dan internet, yakni media sosial.
"Jadi semua tergantung pada kelihaian Ganjar dalam menyelesaikan persoalan konflik di Wadas tersebut," kata Ujang saat dihubungi, Sabtu, 12 Februari 2022.
Menurut Ujang, ada dua skema yang bisa mempengaruhi elektabilitas Ganjar akibat insiden ini. Pertama, jika Ganjar mampu memberi solusi dan dapat menyelesaikan persoalan warga Wadas secara seimbang, maka Ganjar akan terselamatkan elektabilitasnya.
Namun, jika tak ada solusi konkret dan rakyat tetap merasa dirugikan dalam insiden itu, maka dipastikannya bisa saja elektabilitas Ganjar kandas untuk Pilpres 2024. Sehingga, semua tergantung resolusi konflik yang akan ditempuh Ganjar.
"Tapi dalam kasus Wadas tersebut Ganjar memang sangat dirugikan. Jika terus bergejolak dan tak ada solusi, maka bisa saja akan membenamkan elektabilitasnya," ungkap Ujang.
Meski begitu, Ujang mengingatkan, insiden yang terjadi di Desa Wadas bukanlah insiden yang dipolitisasi dari awal untuk menjatuhkan elektabilitas Ganjar. Sebab itu memang murni perosalan yang dihadapi masyarakat. Tapi, dia menekankan terbuka lebarnya insiden itu untuk dipolitisasi oleh lawan politik Ganjar.
"Dipolitisir mungkin tidak, itu kasus apa adanya. Namun, jika isu tersebut digoreng-goreng oleh lawan politik bisa saja terjadi," paparnya.
Sebagai informasi, beberapa lembaga survei sejak akhir tahun lalu menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati posisi teratas sebagai Capres potensial di Pilpres 2024 mendatang.
Lembaga Survei Charta Politika Indonesia bahkan telah mengumumkan hasil surveinya yang menunjukkan Ganjar Pranowo menempati posisi pertama dengan 25,8 persen, disusul Prabowo 22,3 persen, dan Anies 17,7 persen.