Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

P2G Minta Pemerintah Buat Grand Desain Pendidikan Masa Pandemi

image-gnews
Ilustrasi kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). ANTARA
Ilustrasi kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mendesak pemerintah membuat grand desain untuk mengelola pembelajaran dan pendidikan sekolah selama pandemi. Koordinator P2G Satriwan Salim menuturkan bidang pendidikan tak bisa terus menerus dihadapkan dengan buah simalakama ketika suatu hari nanti ada peristiwa katastropi seperti pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.

Satriwan mengatakan selama dua tahun masa pandemi Covid-19, pemerintah hanya memberi dua pilihan dalam mengelola pendidikan, yakni pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran tatap muka. "Kedua metode pembelajaran itu memiliki kerugian sendiri-sendiri sehingga berat jika diterapkan dalam waktu yang lama," kata Satriwan saat dihubungi, Senin, 7 Februari 2022.

Dalam pembelajaran tatap muka, Satriwan membeberkan, para siswa dan guru dihadapkan dengan bahaya tertular Covid-19. Aturan untuk melaksanakan protokol kesehatan selama kegiatan pembelajaran sekolah berlangsung, nyatanya susah diterapkan. Tak sedikit siswa dan guru melanggar protokol 3M saat pelajaran berlangsung.

Di sisi lain, pembelajaran jarak jauh dianggap tidak efisien karena tidak bisa dilakukan secara merata. Satriwan mengatakan kondisi klasik seperti ketiadaan akses internet, tak adanya keterlibatan orang tua dalam memantau anak, hingga rasa bosan yang melanda siswa menjadikan potensi learning loss makin besar.

Oleh karena itu, Satriwan mengatakan, pemerintah perlu memiliki perencanaan besar tentang bagaimana pendidikan tetap diberikan dengan cara yang merepresentasikan kondisi Indonesia.

"Selama ini, pendidikan yang diberikan bersifat parsial terus," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Grand desain yang komprehensif, kata Satriwan, harus mampu menjawab tantangan kondisi geografis Indonesia. Lewat perencanaan besar ini, kata Satriwan, pemerintah harus bisa menjangkau para siswa yang tidak memiliki internet, guru yang tidak memiliki akses, maupun siswa dan guru yang ditopang infrastruktur mumpuni. "Kalau sekarang yang terjadi kan dipukul rata," ujar Satriwan.

Dalam membuat grand desain pendidikan di masa katastropik, Satriwan menambahkan, pemerintah perlu mengelaborasi lima unsur, yakni sumber daya manusia pendidik, kurikulum, akses, anggaran, serta keterlibatan orang tua dan siswa. Jika pemerintah hanya fokus di salah satu unsur, maka pembelajaran di masa pandemi tidak akan mengalami kemajuan.

"Kasih akses tapi guru gaptek gimana, ada guru enggak ada akses gimana, PJJ orang tua enggak terlibat gimana. Jadi semua saling berkaitan," kata dia.

MAYA AYU PUSPITASARI

Baca: Ini Daerah yang Menghentikan PTM 100 Persen Sementara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dari Sabang hingga Merauke, Ribuan Guru Bersatu di Puncak TPN XI

2 jam lalu

Temu Pendidik Nusantara XI
Dari Sabang hingga Merauke, Ribuan Guru Bersatu di Puncak TPN XI

TPN memberi ruang bagi guru untuk bukan hanya mendengar, tetapi juga didengar.


Alasan Ridwan Kamil-Suswono akan Integrasikan Pendidikan Berbasis Budaya ke Kurikulum Sekolah

18 jam lalu

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono saat menghadiri Silaturahmi Akbar Keluarga Besar Pesona Annur Batipuah Ateh di Jakarta, Minggu (3/11/2024). ANTARA/HO-Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono
Alasan Ridwan Kamil-Suswono akan Integrasikan Pendidikan Berbasis Budaya ke Kurikulum Sekolah

Suswono menuturkan generasi muda Jakarta harus memiliki wawasan global tanpa melupakan identitas budayanya.


Alasan Insan Tuli di Indonesia Gunakan Bahasa Isyarat Bisindo dan Sibi

1 hari lalu

Santri penyandang disabilitas tunarungu mengajari anak disabilitas tunarungu mengaji di Pondok Pesantren Tahfidz Difabel KH Ahmad Lutfi Fathullah, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Kegiatan belajar mengaji tersebut dilaksanakan selama bulan ramadan kepada anak-anak penyandang disabilitas tunarungu dengan metode bahasa isyarat. ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso
Alasan Insan Tuli di Indonesia Gunakan Bahasa Isyarat Bisindo dan Sibi

Salah satu perbedaan yang menonjol dari bahasa isyarat Bisindo dan Sibi adalah jumlah tangan yang digunakan.


FSGI Pertanyakan Tujuan Rencana Pengembalian Ujian Nasional

2 hari lalu

Sejumlah siswa SMA Negeri 4 Medan berada di luar kelas menunggu jaringan kembali normal sementara siswa lainnya mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari pertama, di Medan, Sumatera Utara, Senin, 1 April 2019. ANTARA
FSGI Pertanyakan Tujuan Rencana Pengembalian Ujian Nasional

Dia menyoroti adanya kecurangan yang mencoreng integritas pendidik dan peserta didik bila Ujian Nasional kembali diterapkan.


PSPK Dukung Wajib Belajar 13 Tahun, Ini Alasannya

5 hari lalu

Ilustrasi siswa sekolah dasar mengikuti upacara. Kementerian Keuangan menyatakan, sejak 2015 hingga 2023, sebesar Rp 4.006,1 triliun alokasi APBN untuk membentuk sumber daya manusia unggul melalui pemerataan layanan pendidikan berkualitas. Dok. Kemenkeu
PSPK Dukung Wajib Belajar 13 Tahun, Ini Alasannya

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, telah menegaskan komitmen pemerintah untuk menyelenggarakan wajib belajar 13 tahun.


Komisi X DPR Bilang akan Advokasi Anggaran Pendidikan Supaya Lebih Efektif

6 hari lalu

Ilustrasi siswa sekolah dasar mengikuti upacara. Kementerian Keuangan menyatakan, sejak 2015 hingga 2023, sebesar Rp 4.006,1 triliun alokasi APBN untuk membentuk sumber daya manusia unggul melalui pemerataan layanan pendidikan berkualitas. Dok. Kemenkeu
Komisi X DPR Bilang akan Advokasi Anggaran Pendidikan Supaya Lebih Efektif

JPPI menilai anggaran pendidikan 20 persen digunakan secara suka-suka oleh pemerintah.


Republik Cek Buka Kantor Konsulat di UGM

6 hari lalu

Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia, Jaroslav Doleek, kedua dari kanan, meresmikan Kantor Perwakilan Konsulat Jenderal Kehormatan di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Selasa, 29 Oktober 2024 (TEMPO/Shinta Maharani)
Republik Cek Buka Kantor Konsulat di UGM

Kedutaan Besar Republik Cek membuka Kantor Perwakilan Konsulat Jenderal Kehormatan di UGM untuk memperkuat kerja sama pendidikan dan budaya.


Ketua Komisi X DPR Buka Suara soal Peluang Keberlanjutan Kurikulum Merdeka

6 hari lalu

Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa (21 Maret 2023). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pendaftaran bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024. (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
Ketua Komisi X DPR Buka Suara soal Peluang Keberlanjutan Kurikulum Merdeka

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan akan mengkaji Kurikulum Merdeka.


Ketua Komisi Pendidikan DPR Sebut Wajib Belajar 13 Tahun Belum Punya Payung Hukum

6 hari lalu

Ilustrasi siswa sekolah dasar mengikuti upacara. Kementerian Keuangan menyatakan, sejak 2015 hingga 2023, sebesar Rp 4.006,1 triliun alokasi APBN untuk membentuk sumber daya manusia unggul melalui pemerataan layanan pendidikan berkualitas. Dok. Kemenkeu
Ketua Komisi Pendidikan DPR Sebut Wajib Belajar 13 Tahun Belum Punya Payung Hukum

Hetifah mengatakan rencana pemerintah untuk menerapkan wajib belajar 13 tahun mendapat dukungan dari Komisi X DPR.


Provinsi Kaluga Rusia Dorong Kerja Sama Ekonomi dengan Indonesia

6 hari lalu

Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dan Perwakilan Provinsi Kaluga, Rusia, menggelar pertemuan dengan sejumlah pengusaha Indonesia di The Plaza Office Tower, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Provinsi Kaluga Rusia Dorong Kerja Sama Ekonomi dengan Indonesia

Provinsi Kaluga, Rusia, mendorong kerja sama ekonomi dengan Indonesia.