TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Penanganan Covid-19 menambah jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19. Penambahan ini untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang membutuhkan penanganan dari bertambahnya kasus Omicron.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan jumlah penambahan tempat tidur yang telah disediakan pemerintah di RS rujukan saat ini mencapai 10.996. Kasur itu diletakkan di ruang isolasi maupun ICU.
"Angka ini dapat dioptimalkan dengan mengkonversikan hingga 40 kali dan kebutuhannya bertambah di kemudian hari," kata dia saat konferensi pers secara daring, Rabu, 2 Februari 2022.
Peningkatan jumlah kasur ini, kata Wiku, karena tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) terpantau mulai naik di RS rujukan Covid-19 secara nasional. Wiku mengatakan hingga 30 Januari 2022, rata-rata BOR RS rujukan Covid-19 telah mencapai 13,89 persen.
"Dengan DKI Jakarta menjadi penyumbang tertinggi 52 persen, disusul Banten 22 persen dan Jawa Barat 16 persen. Kabar baiknya sebanyak 30 provinsi di Indonesia masih dapat mempertahankan BOR di bawah 10 persen," tuturnya.
Wiku menekankan saat ini yang menjadi perhatian utama pemerintah adalah menangani pasien Covid-19 sebaik mungkin agar segera sembuh. Selain itu Satgas juga berupaya mencegah agar tidak ada lagi masyarakat yang tertular Covid-19 terutama setelah merebaknya varian Omicron.
Meski demikian, Wiku menilai tren kematian akibat Covid-19 pada beberapa hari terakhir jauh lebih rendah dari gelombang pertama Covid-19. Saat itu, jumlah korban jiwa mencapai 300 dalam satu hari sedangkan saat ini, per 1 Februari 2022 ada 28 kematian akibat Covid-19.
"Maka dapat diartikan sebagian besar kasus positif yang ada memiliki peluang yang besar untuk sembuh. Bahkan pada pasien positif Omicron 90 persen mengalami gejala ringan dan tanpa gejala," ungkap dia.
Di sisi lain, pemerintah juga telah memastikan ketersediaan tempat isolasi maupun karantina di berbagai tempat. Saat ini terdapat 7.894 tempat tidur di Wisma Atlet Kemayoran untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang bergejala ringan dan sedang. Kemudian 5.796 tempat tidur di Wisma Atlet Pademangan dan 1.566 tempat tidur di Rusun Penggilingan untuk PPLN tanpa gejala.
Selain itu, upaya mengantisipasi semakin naiknya kasus Omicron ialah dengan menyediakan 444 tempat tidur di 6 RS rujukan Covid-19 untuk PPLN gejala berat dan 663 tempat tidur di 6 hotel. Lalu tempat isolasi terpusat untuk PPLN tanpa gejala dan gejala ringan serta lebih dari 76 ribu tempat isolasi terpusat di seluruh Indonesia.
Baca: Kasus Omicron Sumbang 4,25 Persen Covid-19 di Indonesia