TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut varian Omicron menyumbang 4,25 persen dari total seluruh kasus Covid-19 yang kembali merangkak naik di Tanah Air. Sejak terdeteksi pada 16 Desember 2021 hingga 26 Januari 2022, jumlah kasus Omicron yang terdeteksi mencapai 1.766.
Wiku membeberkan, pada periode yang sama, jumlah kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di Tanah Air mencapai 41.549 kasus. "Artinya varian Omicron yang terdeteksi sejauh ini menyumbangkan 4,25 persen dari total keseluruhan kasus positif di Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers, Kamis, 27 Januari 2022.
Menurut Wiku, kasus Omicron yang muncul terdeteksi dari tes Whole Genome Sequencing dari sampel kasus positif yang ada. Oleh karena itu, ia mengatakan jumlah kasus yang terdeteksi kemungkinan tidak merepresentasikan jumlah kasus sesungguhnya.
Wiku mengatakan pemerintah bakal terus berupaya meningkatkan cakupan whole genome sequencing agar bisa mendeteksi kasus Omicron secara lebih luas di masyarakat. Kasus Omicron yang menyebar di Indonesia sebagian besar berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, yakni 1.019 atau 63 persen dari total kasus Omicron.
Hingga hari ini, ada dua kasus kematian akibat Covid-19 yang disebabkan oleh infeksi varian Omicron. Wiku menuturkan sebagian besar pasien Omicron tidak menunjukkan gejala dan bergejala ringan. "Hanya 1 persen yang mengalami gejala berat," kata Wiku.
Baca: Satgas Covid-19 Prediksi Kasus Omicron Lebih Banyak dari Yang Terdeteksi
MAYA AYU PUSPITASARI