TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan masyarakat bisa terlibat aktif menekan kasus Covid-19 yang terus naik beberapa hari terakhir. Ia menilai kenaikan kasus saat ini tak selalu menjadi sinyal gelombang ketiga Covid-19 akan melanda Indonesia.
Wiku menegaskan kenaikan kasus Covid-19 dapat dicegah bersama-sama dengan membatasi mobilitas sesuai level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). "Kasus Covid-19 sedang meningkat dan pemerintah bersama masyarakat harus mencegah agar kasus terkendali dengan membatasi kegiatan masyarakat sesuai level dari tiap daerah," ujar dia, Selasa, 1 Februari 2022.
Menurut dia, hal terpenting saat ini ialah kerja sama pemerintah dan masyarakat untuk membatasi mobilitas di luar rumah, khususnya melakukan perjalanan ke luar kota dan ke luar negeri.
"Tugas kita semua adalah menjaga agar kasus terkendali dengan membatasi mobilitas dan bepergian ke luar kota atau luar negeri kecuali untuk keperluan yang mendesak dan harus dalam keadaan sehat," kata Wiku.
Kasus Covid-19 per 31 Januari 2022 sebanyak 10.185. Kenaikan tertinggi selama sepekan terakhir terjadi pada 30 Januari sebanyak 12.422 kasus.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan penyesuaian strategi penanganan pandemi Covid-19 untuk kasus Omicron.
“Pemerintah mengubah syarat indikator untuk masuk level satu dan dua, yaitu yang tadinya vaksinasi dosis pertama menjadi vaksinasi lengkap. Hal ini juga dilakukan untuk mengakselerasi vaksinasi dosis dua di kabupaten/kota yang masih tertinggal,” kata Luhut.
Luhut mengatakan bahwa ketentuan tersebut berlaku mulai pekan ini dan akan memberikan waktu transisi selama dua pekan untuk kabupaten atau kota dapat mencapai target vaksinasi.
Baca: Wagub DKI Pastikan Jakarta Belum Masuk Gelombang Tiga Covid-19