TEMPO.CO, Jakarta - Chandra Tjan dan Alpha JWC Ventures menyampaikan hak jawab dan klarifikasi atas pemberitaan terkait Ubedilah Badrun yang melaporkan dua anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, ke Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Ubedilah menjelaskan laporan yang dilayangkan didasari oleh temuan relasi bisnis dua anak presiden yang berpotensi menjurus kepada perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), yang menyebutkan Alpha JWC Ventures.
Ubeid menjelaskan PT Bumi Mekar Hijau yang merupakan anak perusahaan Sinar Mas Group hanya diwajibkan membayar Rp 78 miliar atas ganti rugi kebakaran hutan dari tuntutan KLHK sebesar Rp 7,9 triliun.
Menurut Ubedilah jika ditelusuri lebih lanjut, pemangkasan kewajiban bayar itu ditetapkan Pengadilan Negeri Palembang setelah adanya kerjasama bisnis antara dua anak presiden dengan anak Gandi Sulistiyanto yang merupakan petinggi Sinar Mas Group, Anthony Pradiptya.
Kerja sama ini menghasilkan perusahaan baru yang bernama PT Wadah Masa Depan. Dan Alpha JWC Ventures yang memiliki relasi antara Sinar Mas Group, kata Ubedilah, juga langsung mengucurkan dana Rp 99,3 miliar setelah perusahaan kerja sama itu terbentuk.
Lewat surat yang dikirimkan oleh tim kuasa hukum yaitu Juniver Girsang dan Partners, Chandra Tjan dan Alpha JWC Ventures membantah laporan Ubedillah Badrun.
Dalam hak jawabnya, Juniver menyebut tidak benar pada 2019 Chandraj Tjan menjabat sebagai Managing Partner di East Ventures. Chandra Tjan mendirikan dan memimpin East Ventures sejak 2009 sampai 2015.
Setelah keluar dari East Ventures, Chandra Tjan mendirikan Alpha JWC pada 2015. Dengan fakta tersebut, Chandra Tjan tidak ada hubungan lagi dengan East Ventures, apalagi dengan SMDV dan Japan Yahoo Corp yang menginvestasikan dananya ke East Ventures.
Bahwa masuknya, Alpha JWC berinvestasi US$ 5 juta di Goola, salah satu perusahaan minuman milik Kaesang dan Gibran, pada 2019 adalah murni pertimbangan bisnis. Investasi ini berawal dari perkenalan Alpha JWC dengan Benz Budiman, salah satu pendiri Goola yang pada saat itu sedang menghimpun dana investasi.
Setelah melakukan due diligence, Alpha JWC memutuskan berinvestasi secara bertahap di Goola. Dengan investasi ini, Alpha JWC adalah pemegang saham minoritas di Goola, dengan pemilik saham terbesar adalah pendiri para pendiri perusahaan tersebut, yaitu Kevin Susanto, Gibran Rakabuming, dan Benz Budiman.
Junimart mengatakan investasi Alpha JWC di Mangkokku pada 2020 juga adalah murni pertimbangan bisnis, diawali dengan pertemuan Alpha JWC dengan Randy Kartadinata, pengusaha kuliner berpengalaman di Indonesia dan Australia. Saat itu, Randy bersama dengan Arnold Poernomo, dibantu Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming, membangun bisnis makanan dengan konsep rice bowl bernama Mangkokku.
Melihat ide, produk, serta tim yang kuat, pada akhir 2020, Alpha JWC tertarik berinventasi di Mangkokku sebesar US$ 2 juta. Dengan bantuan dana dan pendampingan bisnis dari Alpha JWC, Mangkokku telah berkembang dan memiliki 43 outlet di 7 kota di Indonesia
Bahwa tentang East Ventures memperoleh pendanaan US$ 200 juta dari SMDV dan Yahoo Japan Corp pada Oktober 2019 tidak ada hubungannya dengan Alpha JWC. Serta tidak ada dana yang mengalir dari East Ventures kepada Alpha JWC, dan dana yang Alpha JWC investasikan ke dalam Goola dan Mangkokku bukan berasal dari East Ventures.