TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah resmi memberikan persetujuan pada lima vaksin Covid-19 untuk dapat digunakan sebagai vaksin booster. Kelima vaksin tersebut adalah CoronaVac atau Vaksin Covid-19 Bio Farma, Comirnaty oleh Pfizer, AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac), Moderna, dan Zifivax.
“Persetujuan vaksin booster tersebut didasarkan pada data imunogenisitas dari hasil pengamatan uji klinik terkini yang menunjukan adanya penurunan kadar antibodi yang signifikan terjadi setelah 6 bulan pemberian vaksin primer," ujar Kepala BPOM, Penny K Lukito dalam keterangannya yang dikutip pada Selasa, 12 Januari 2022.
BPOM melakukan pengkajian keamanan dan khasiat terhadap beberapa vaksin Covid-19 yang berpotensi menjadi vaksin booster sejak November 2021. Dari kajian tersebut, diputuskan suntikan vaksin booster bisa berplatform homologous (vaksin yang sama dengan dosis satu dan dua) maupun heterologous (vaksin yang berbeda dengan dua suntikan sebelumnya).
Vaksin CoronaVac atau Vaksin Covid-19 Bio Farma merupakan vaksin pertama yang memperoleh izin sebagai booster/dosis lanjutan homolog, diberikan sebanyak satu dosis minimal setelah enam bulan sejak disuntikkan vaksin kedua dari Coronavac.
Selanjutnya untuk Vaksin Comirnaty dari Pfizer sebagai dosis lanjutan homolog dapat diberikan sebanyak satu dosis minimal setelah enam bulan dari vaksinasi dosis lengkap.
Kemudian, vaksin AstraZeneca sebagai booster homolog juga dapat diberikan sebanyak satu dosis minimal setelah enam bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap AstraZeneca.
Sedangkan Vaksin Moderna dapat digunakan sebagai booster homolog dan heterolog (dengan vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, atau Janssen). Vaksin booster Moderna dapat diberikan cukup dengan dosis setengah (half dose). Penggunaan dilakukan sekurang-kurangnya enam bulan setelah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi primer.
Terakhir, Vaksin Zifivax sebagai booster heterolog dengan full dose untuk usia 18 tahun atau lebih dapat diberikan sekurang-kurangnya enam bulan setelah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi primer (Sinovac atau Sinopharm).
Vaksin booster rencananya akan disuntikkan kepada masyarakat usia 18 tahun ke atas mulai besok, Rabu, 12 Januari 2022.
"Sesuai dengan rekomendasi WHO, pemberian vaksin booster/dosis lanjutan yang akan dirancang oleh pemerintah dengan pemberian yang diutamakan untuk populasi yang berisiko tinggi yaitu lansia, tenaga kesehatan, dan kelompok individu yang memiliki masalah sistem imun/kekebalan (immunocompromized)," ujar Penny.
DEWI NURITA